RI sasar kampus dengan dana riset besar di China

id Menkomarves,luhut binsar panjaitan,universitas,riset,china

RI sasar kampus dengan dana riset besar di China

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan di Shanghai, China pada Minggu (16/6/2024). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Shanghai (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan membidik universitas dengan dana riset besar di China untuk bekerja sama dengan kampus-kampus di Indonesia.

"China kan universitas berkualitasnya banyak. Cara mengukurnya sederhana. Berapa dana risetnya? Di sini, universitas yang melakukan riset dan dikaitkan dengan perusahaan-perusahaan dan ternyata tidak susah," kata Luhut kepada ANTARA di Shanghai, Minggu.

Menko Luhut melakukan kunjungan kerja ke China sejak Rabu (12/6) dengan mendatangi sejumlah kota dan daerah seperti Beijing, Jilin dan Shanghai.

Ia antara lain bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Kepala National Development and Reform Commission (NDRC) China Zheng Shanjie, pejabat dari Tsinghua University dan para pengusaha asal Tiongkok.

"Kita juga ada salah, riset semua disatukan di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), ini kan repot. Kalau di China pemerintah membantu dana riset universitas tapi 'private sector' juga bantu karena mereka juga perlu butuh," tambah Luhut.

Ia mencontohnya kerja sama Beijing Genomics Institute (BGI) yaitu perusahaan yang berkantor pusat di Shenzhen dengan bidang kerja pusat penelitian genetika yang antara lain mengurutkan genom hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme lain.

"Itu kita ajak kerja sama dengan kampus di Indonesia, misalnya dengan IT (Institut Teknologi) Del selama 10 tahun. Kenapa 10 tahun? Supaya membangun ekosistemnya, membangun budayanya. Kalau hanya datang satu dua orang tidak akan terbangun budaya riset padahal budaya itu yang perlu, dan mereka mau melakukan, sangat mau," jelas Luhut.

Kerja sama tersebut, menurut Luhut, adalah pusat riset bersama (joint research center) maupun laboratorium bersama (joint laboratory) di bidang herbal.

"Kemudian kita juga berencana mengirim sebanyak mungkin lagi orang-orang hebat kita untuk sekolah, di tempat-tempat yang punya dana risetnya tinggi," ungkap Luhut.

Pada 2022, tim R&D World menyebut Amerika Serikat berada di posisi pertama sebagai negara yang mengeluarkan dana untuk riset yaitu senilai 679,4 miliar dolar AS atau 3,07 persen dari PDB periode 2022.

Peringkat kedua adalah China dengan nilai 551,1 miliar dolar AS, ketiga diduduki Jepang (182,2 miliar dolar AS), keempat Jerman (143,1 miliar dolar AS) dan kelima Korea Selatan (106,1 miliar dolar AS).

Sementara anggaran riset di Indonesia adalah 8,2 miliar dolar AS atau berada di posisi 34 namun dengan rasio penganggaran riset terhadap PDB paling rendah yaitu hanya sebesar 0,24 persen pada 2022.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko Luhut bidik kampus dengan dana riset besar di China
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024