Pangkalan Bun (ANTARA) - Peningkatan kualitas ekosistem sekolah dan guru harus terus diupayakan meskipun permasalahannya kompleks dan penuh tantangan.
Kesenjangan kualitas pendidikan disadari banyak pihak, tidak hanya antara Pulau Jawa dan di luarnya, tetapi antara perkotaan dan pedesaan, antara yang terakses dan di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
"Karena itu kami akan terus memberdayakan, melatih tidak hanya guru, tetapi juga ekosistem sekolah agar kualitas sumber daya manusia Indonesia meningkat," kata Agastya Yogiswara Wahyudyatmika, Head of Implementation Putera Sampoerna Foundation-School Development Outreach (PSF-SDO) di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, Ahad.
Dia mengakui pemberdayaan ekosistem pendidikan tidak mudah karena itu pihaknya tergerak untuk turut memberdayakan ekosistem pendidikan, terutama guru. Ragam pelatihan sudah dilakukan PSF selama 20 tahun.
PSF juga menjadi Organisasi Penggerak yang terdaftar resmi di Kemendikbudristek. Tujuan Organisasi Penggerak meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan melibatkan peran serta organisasi massa bidang pendidikan yang dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar peserta didik.
Sebagai institusi bisnis sosial pertama di Indonesia, PSF didirikan untuk menjalankan berbagai misi sosial, dan pada tahun 2015 fokus di sektor pendidikan sebagai pilar utama organisasi karena percaya pendidikan yang berkualitas menjadi kunci penting pengembangan bangsa di masa depan.
Dedikasinya diwujudkan dengan serangkaian program meningkatkan kualitas pendidikan di mana PSF membentuk Sampoerna School System, sebuah sistem edukasi berbasis kurikulum internasional yang terintegrasi untuk Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan jenjang sekolah tinggi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PSF: Meski kompleks pemberdayaan guru harus terus diupayakan