Belum terkelola baik, empat juta pedagang retail tradisional Indonesia

id BRI,Sampoerna,Toko SRC,SRC,UMKM

Belum terkelola baik, empat juta pedagang retail tradisional Indonesia

Arsip - Seorang pelanggan SRC "Waroeng Devy" di Jakarta, mencuci tangan sebelum berbelanja. SRC "Waroeng Devy" merupakan satu dari sekitar 120 ribu toko kelontong anggota  Sampoerna Retail Community (SRC) yang menerima edukasi protokol kesehatan oleh Sampoerna untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (ANTARA/HO-Sampoerna)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Penjualan PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) Ivan Cahyadi menyatakan ada sekitar 4 juta pedagang retail tradisional dari 60 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia belum terkelola dengan baik.

“Dari 60 juta UMKM di Indonesia, masih ada sekitar 4 juta pedagang retail tradisional di seluruh Indonesia yang belum terkelola dengan baik. Mereka hidup was-was karena begitu ada pelaku usaha yang lebih modern dan lebih kuat modalnya, ada ancaman untuk tutup,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa.

Menyikapi kenyataan tersebut, Sampoerna membina berbagai pelaku retail tradisional tersebut melalui program Sampoerna Retail Community (SRC) yang telah berjalan selama 16 tahun.

Pada awal tahun 2024, SRC memiliki jaringan lebih dari 250 ribu toko kelontong di seluruh Indonesia yang tergabung dalam 8.200 Paguyuban dan bermitra dengan lebih dari 6.300 toko grosir yang tergabung bersama Mitra SRC. Dengan anggota sebesar itu, lanjut Ivan, SRC telah memberikan dampak nyata bagi para pemilik toko dan masyarakat Indonesia.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Tim Riset Kompas Gramedia (KG) Media, omzet Toko SRC secara keseluruhan pada tahun 2022 diperkirakan mencapai Rp236 triliun atau setara dengan 11,4 persen Produk Domestik Bruto (PDB) ritel nasional tahun 2022. Selain itu, para pemilik Toko SRC disebut merasakan kenaikan omzet hingga 42 persen setelah bergabung menjadi Toko SRC.

Lebih lanjut, pendampingan yang dilakukan melalui program SRC mencakup aspek fisik toko dan rantai pasok, serta memberikan dukungan agar toko kelontong mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi dan digitalisasi.

Dukungan tersebut diwujudkan melalui ekosistem digital AYO by SRC dengan melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), terutama untuk meningkatkan akses dan literasi finansial para pelaku UMKM toko kelontong. Upaya konkret yang diberikan Sampoerna dan BRI guna mendorong peran UMKM dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Menurut Ivan, pihaknya memiliki visi yang sama dengan BRI untuk membawa perubahan bagi UMKM.

“UMKM butuh dibimbing, didampingi, dan diberikan akses. Kita bisa bersama-sama mewujudkan itu, walaupun tantangannya banyak kita tetap optimis untuk bisa #JadiLebihBaik,” kata dia.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sampoerna: 4 juta pedagang retail tradisional belum terkelola baik
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024