Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama Pos TNI Angkatan Laut Congot mengamankan dua orang nelayan dari Cilacap, Jawa Tengah, karena menangkap benih bening lobster di perairan wilayah setempat.
Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Wakhid Purwosubiyantara di Kulon Progo, Selasa, mengatakan instansinya mendapat laporan ada nelayan dari Cilacap yang menangkap benih lobster di perairan Kulon Progo.
"Dari laporan tersebut, kami melakukan komunikasi dengan Pos TNI Angkatan Laut Congot. Kami berhasil menggiring nelayan tersebut dan diamankan di Pos TNI Angkatan Laut Congot," kata Wakhid.
Ia mengatakan nelayan seharusnya melakukan penangkapan benih bening lobster sesuai wilayahnya masing-masing. Tindakan yang dilakukan nelayan berinisial DD dan GD merupakan pelanggaran wilayah penangkapan benih bening lobster.
"Nelayan di Kulon Progo sebenarnya juga resah karena banyak nelayan dari luar yang menjaring benih bening lobster di perairan sini," katanya.
Wakhid mengapresiasi gerak cepat nelayan setempat yang mengamankan dua nelayan tersebut. Sementara benih bening lobster yang disita sudah dilepasliarkan di kawasan Pantai Bugel, Kapanewon Panjatan.
"Jumlah lobster yang diamankan sebanyak 96 ekor dan sudah kami lepas di Pantai Bugel," katanya.
Nur Ahmad, seorang nelayan Kulon Progo, mengungkapkan jika Senin (8/7) malam ia melihat ada tiga perahu nelayan yang beraktivitas sekitar dua kilometer dari bibir Pantai Congot.
Pagi harinya, dua perahu lain berlayar ke arah barat, sedangkan satu perahu yang ditumpangi DD dan GD masih di lokasi.
Ia meyakini bahwa mereka sedang menjaring benih lobster. Apalagi perahu mereka dilengkapi dengan alat penerangan berupa lampu berwarna putih yang lazim digunakan untuk menangkap benih lobster.
"Perahu mereka yang kemudian saya datangi, mereka juga menurut saat saya ajak ke pantai," kata Nur.
Sementara itu, anggota Pos TNI Angkatan Laut Congot Peltu Supama mengatakan dua nelayan tersebut berinisial DD (42) dan GD (37). "Aslinya dari Cilacap, tetapi tinggalnya di Pacitan dan berangkat dari sana," katanya.
Aksi keduanya saat sedang menjaring benih lobster kedapatan oleh Nur Ahmad, nelayan dari Congot.
Nur lalu mendekati perahu yang ditumpangi dua nelayan tersebut dan menggiringnya ke daratan. Nur langsung melapor ke petugas yang ada di Pantai Congot untuk penanganan lebih lanjut.
"Saat ini keduanya masih diamankan dan kami masih terus melakukan pendalaman," kata Supama.
"Keduanya juga telah menjaring sebanyak 96 ekor BBL yang nilainya sekitar Rp20 ribu per ekor dengan total diperkirakan mencapai Rp1,5 juta," katanya.
Berita Lainnya
DKP Gunungkidul sosialisasikan zonasi tangkapan lobster atasi konflik nelayan
Selasa, 27 Agustus 2024 15:26 Wib
Nelayan di Gunungkidul mendapat izin tangkap 300 ribu benih lobster
Jumat, 23 Agustus 2024 15:45 Wib
DKP Gunungkidul menerbitkan rekomendasi penangkapan benih bening lobster
Senin, 19 Agustus 2024 10:53 Wib
Indonesia budi daya kerang cokelat dongkrak produksi budi daya lobster di tanah air
Senin, 19 Agustus 2024 7:33 Wib
Pemerintah bongkar sindikat penyelundupan benur
Jumat, 2 Agustus 2024 14:06 Wib
DKP Kulon Progo beri ruang kepada nelayan tangkap benih bening lobster
Jumat, 12 Juli 2024 13:18 Wib
DKP DIY mengimbau pengusaha perikanan urus izin penangkapan lobster
Kamis, 4 Juli 2024 17:22 Wib
Polres Kulon Progo ungkap penyelundupan benih lobster senilai Rp1,6 miliar
Selasa, 2 Juli 2024 13:56 Wib