Bupati sebut pembinaan petani diarahkan pada perubahan pola pikir usaha
Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa pembinaan kelembagaan petani di wilayah itu perlu dilakukan secara terus menerus dan diarahkan pada perubahan pola pikir dalam menjalankan fungsi usaha atau ekonomi kelompok tani.
"Dengan demikian petani diharapkan dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi baik dalam proses penanaman hingga teknik pemasarannya," kata Kustini pada penyerahan hadiah lomba Evaluasi Kelompok Tani Kabupaten Sleman di Rumah Dinas Bupati Sleman, Selasa.
Bupati Sleman juga berharap kegiatan evaluasi kelompok tani Tingkat Kabupaten Sleman ini dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada para petani untuk terus berinovasi.
Evaluasi Kelompok Tani Tingkat Kabupaten Sleman 2024 dilaksanakan pada 6 hingga 27 Juni yang menghasilkan pemenang dengan tiga kategori kelas, yakni kelas pemula, kelas lanjut, dan kelas madya.
Untuk juara pertama kelas pemula, diraih oleh Kelolpok Wanita Tani (KWT) Srikandi Mandiri, Gejayan, juara kedua diraih oleh KWT Tani Ayu, Sembuh Kidul, Sidomulyo dan juara ketiga diraih oleh Taruna Tani Javaglonema, Sucen, Tridadi.
Kategori kelompok tani kelas lanjut, juara pertama diraih oleh KWT Bhumi Rahayu, Brayut, juara kedua adalah KWT Menur II, Pisangan, dan juara ketiga adalah KWT Mekarsari, Mergan, Sendangmulyo.
Juara pertama untuk kategori kelompok tani kelas madya yaitu Kelompok Tani Sido Makmur, Karangpakis, Wukirsari, juara kedua diraih oleh KWT Karanglo Makmur, Sukoharjo, dan juara ketiga diraih oleh KWT An-Naba, Gamping Lor, Ambarketawang.
Kustini juga menyampaikan apresiasi atas keberhasilan petani Sleman pada Evaluasi Kelompok Tani Tingkat Kabupaten Sleman 2024, serta mendukung kegiatan tersebut dapat membantu untuk meningkatkan efektivitas, metode dan alat bantu yang tepat sasaran dalam melaksanakan penyuluhan pertanian.
"Melalui kegiatan evaluasi ini, semoga dapat meningkatkan motivasi kelompok tani dalam meningkatkan kemampuan usaha taninya, sehingga keberadaan kelompok tani bukan hanya lembaga sosial tetapi juga berorientasi agribisnis untuk memperkuat ekonomi masyarakat," katanya.
Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan evaluasi kelompok tani dilaksanakan sebagai upaya pembinaan dan pemberdayaan kelembagaan petani dalam menjalankan fungsinya sebagai kelas belajar, wahana kerja sama dan unit produksi.
"Penilaian kemampuan masing-masing kelompok tani didasarkan pada aspek manajemen teknis maupun administrasi, mencakup kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan kegiatan, serta mengembangkan kepemimpinan," katanya.
Suparmono menambahkan, pemenang lomba pada masing-masing kategori mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp6,5 juta untuk juara pertama, Rp5 juta untuk juara dua, dan sebesar Rp4 juta untuk juara tiga.
"Dengan demikian petani diharapkan dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi baik dalam proses penanaman hingga teknik pemasarannya," kata Kustini pada penyerahan hadiah lomba Evaluasi Kelompok Tani Kabupaten Sleman di Rumah Dinas Bupati Sleman, Selasa.
Bupati Sleman juga berharap kegiatan evaluasi kelompok tani Tingkat Kabupaten Sleman ini dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada para petani untuk terus berinovasi.
Evaluasi Kelompok Tani Tingkat Kabupaten Sleman 2024 dilaksanakan pada 6 hingga 27 Juni yang menghasilkan pemenang dengan tiga kategori kelas, yakni kelas pemula, kelas lanjut, dan kelas madya.
Untuk juara pertama kelas pemula, diraih oleh Kelolpok Wanita Tani (KWT) Srikandi Mandiri, Gejayan, juara kedua diraih oleh KWT Tani Ayu, Sembuh Kidul, Sidomulyo dan juara ketiga diraih oleh Taruna Tani Javaglonema, Sucen, Tridadi.
Kategori kelompok tani kelas lanjut, juara pertama diraih oleh KWT Bhumi Rahayu, Brayut, juara kedua adalah KWT Menur II, Pisangan, dan juara ketiga adalah KWT Mekarsari, Mergan, Sendangmulyo.
Juara pertama untuk kategori kelompok tani kelas madya yaitu Kelompok Tani Sido Makmur, Karangpakis, Wukirsari, juara kedua diraih oleh KWT Karanglo Makmur, Sukoharjo, dan juara ketiga diraih oleh KWT An-Naba, Gamping Lor, Ambarketawang.
Kustini juga menyampaikan apresiasi atas keberhasilan petani Sleman pada Evaluasi Kelompok Tani Tingkat Kabupaten Sleman 2024, serta mendukung kegiatan tersebut dapat membantu untuk meningkatkan efektivitas, metode dan alat bantu yang tepat sasaran dalam melaksanakan penyuluhan pertanian.
"Melalui kegiatan evaluasi ini, semoga dapat meningkatkan motivasi kelompok tani dalam meningkatkan kemampuan usaha taninya, sehingga keberadaan kelompok tani bukan hanya lembaga sosial tetapi juga berorientasi agribisnis untuk memperkuat ekonomi masyarakat," katanya.
Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan evaluasi kelompok tani dilaksanakan sebagai upaya pembinaan dan pemberdayaan kelembagaan petani dalam menjalankan fungsinya sebagai kelas belajar, wahana kerja sama dan unit produksi.
"Penilaian kemampuan masing-masing kelompok tani didasarkan pada aspek manajemen teknis maupun administrasi, mencakup kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan kegiatan, serta mengembangkan kepemimpinan," katanya.
Suparmono menambahkan, pemenang lomba pada masing-masing kategori mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp6,5 juta untuk juara pertama, Rp5 juta untuk juara dua, dan sebesar Rp4 juta untuk juara tiga.