Sleman (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut serapan pupuk subsidi oleh petani di wilayah ini tahun 2024 terealisasi urea 32,10 persen dan NPK 28,34 persen.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman Suparmono di Sleman, Selasa, mengatakan alokasi pupuk bersubsidi pada 2024 untuk jenis NPK sebanyak 7.516 ton, dan urea sebanyak 9.642 ton.
Realisasi pupuk bersubsidi dari Januari sampai saat ini, yakni NPK sebanyak 2.130,38 ton atau 28,34 persen dan urea sebanyak 3.095,53 ton atau 32,10 persen.
"Saat ini hanya sebagian kecil petani yang menanam padi. Pada musim hujan nanti, sawah ditanami padi, sehingga serapan pupuk maksimal," kata Suparmono.
Ia mengatakan alokasi pupuk bersubsidi sudah ditambah oleh pemerintah pusat. Di mana urea dari 40 persen menjadi 93 persen dan NPK dari 30 persen menjadi 60 persen.
Sampai saat ini realisasi baru sekitar 30 persen. Untuk itu, ia meminta petani untuk segera melakukan penebusan pupuk tersebut sesuai dengan budi daya yang diajukan.
"Jangan sampai realisasi penebusan tahun ini akan dijadikan dasar penentuan alokasi tahun yang akan datang," katanya.
Salah satu petani di Kalurahan Sumberadi Slamet mengatakan petani kesulitan membeli pupuk. Sehingga sebagian besar petani lebih memilih membiarkan sawah dan ladangnya tidak ditanami padi atau pun tanaman pangan lainnya.
Saat ini, tanam padi tidak dilakukan secara serentak. Penyuluhan juga hampir tidak ada.
"Kami berharap pembelian pupuk dikembalikan seperti dulu, sebelum ada pembatasan," harapnya.