Kepala BRIN: Urgensi riset bioteknologi untuk Indonesia

id Riset dan inovasi,Keanekaragaman hayati indonesia,Biodiversitas,Kekayaan alam indonesia

Kepala BRIN: Urgensi riset bioteknologi untuk Indonesia

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko (tengah) di Kantor BRIN, Jakarta, Jumat (23/8/2024). (ANTARA/Sean Filo Muhamad)

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengemukakan urgensi riset bioteknologi untuk Indonesia pada masa yang akan datang.
 
"Indonesia dikatakan memiliki biodiversity nomor dua di dunia setelah Brasil. Jika dengan laut, maka kita nomor satu. Tapi, kita punya kelemahan karena belum kita eksplorasi semuanya," katanya saat ditemui di Kantor BRIN, Jakarta, Jumat.
 
Ia mengatakan saat ini Indonesia belum mampu mengeksplorasi dan memanfaatkan seluruh keanekaragaman hayati atau biodiversitas alam Indonesia.
 
Untuk itu, ia menekankan riset bioteknologi merupakan kesempatan yang seharusnya bisa didorong oleh Indonesia, karena keanekaragaman hayati tersebut merupakan komoditas yang banyak dimiliki oleh Indonesia.
 
"Barangnya kan di kita, jadi kalau kita tidak mempercepat penguatan riset dan inovasi di bidang ini, karena ilmu ini advance, kalau tidak cepat nanti kita bisa ketinggalan lagi," ujarnya.
 
Pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan berbagai kegiatan eksplorasi, baik darat maupun laut, guna mengumpulkan data keanekaragaman hayati untuk digunakan sebagai bahan riset.
 
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepala BRIN kemukakan urgensi riset bioteknologi untuk Indonesia
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024