Gunungkidul angkat air Luweng Wuluhkumet penuhi air masyarakat

id Luweng Wuluhkumet,Gunungkidul

Gunungkidul angkat air Luweng Wuluhkumet penuhi air masyarakat

Bupati Gunungkidul Sunaryanta meninjau sumber air di daerah Wuluhkumet, Dusun Gebang, Kalurahan Girisuko, DIY, Minggu (22/9). ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul

Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memanfaatkan air bersih dari Luweng Wuluhkumet, Kalurahan Girisuko untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat agar tidak kesulitan lagi mendapat air saat musim kemarau.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta, Minggu, mengatakan nantinya sumber air tersebut juga akan dimanfaatkan oleh PDAM karena sebelumnya memang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Dengan debit yang begitu besar nantinya akan dapat memenuhi kebutuhan air di lima padukuhan.

"Dalam hal ini pemerintah segera membangun di lokasi ini guna memenuhi kebutuhan air masyarakat karena jarak ke permukiman warga juga lumayan jauh, yakni 1,3 kilometer," kata Sunaryanta usai peninjauan sumber air di daerah Wuluhkumet, Dusun Gebang, Kalurahan Girisuko.

Ia mengatakan air menjadi kebutuhan utama seluruh makhluk hidup, salah satunya manusia yang setiap harinya menggunakan air untuk kehidupan, baik konsumsi maupun MCK.

"Pemkab dalam hal ini akan memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya kebutuhan air ini. Memang tidak serta merta bahwa semua air bisa diangkat, dan salah satunya di Luweng Wuluhkumet, Girisuko ini," kata Bupati.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Gunungkidul Totok Sugiharta mengakui Luweng Wuluhkumet adalah salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat.

"Mungkin masyarakat biasanya membeli air seharga Rp150 ribu per tangki, dan jika PDAM di sini bisa mengambil sumber air ini maka akan sangat menghemat karena di sini ada sumber yang setelah kami mendapat gambarannya ternyata di Luweng di kedalaman kurang lebih 45 meter ada pertemuan dua sungai," katanya.

Totok mengatakan dengan debit air 40 liter per detik nantinya jika dapat terangkat bisa memenuhi kebutuhan air di Panggang I, Panggang II, dan Panggang III.

Dengan anggaran Rp500 juta sampai Rp700 juta, Direktur Utama PDAM Tirta Handayani mengatakan pengerjaan akan selesai dalam kurun waktu dua bulan.

"Sistem tahapannya sendiri ada tahap pertama dan tahap kedua. Untuk tahap pertama akan kita ambil yang di kedalaman 45 meter dengan debit 7-10 liter per detik untuk melayani 800 sambungan rumah, dan tahap kedua berjarak 150 meter dari titik pertama yang berada di titik pertemuan dua sungai, nantinya untuk memenuhi kebutuhan di daerah Temuireng," katanya.