Menkeu yakin pertumbuhan ekonomi kuartal III di atas 5 persen

id sri mulyani,menkeu,pertumbuhan ekonomi

Menkeu yakin pertumbuhan ekonomi kuartal III di atas 5 persen

Arsip - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa di Kemenkeu, Jakarta, Senin (23/9/2024). Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan APBN pada Agustus 2024 defisit Rp153,7 triliun atau 0,68 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) namun defisit tersebut masih sesuai dengan Rancangan Undang-Undang APBN 2024 yakni 2,29 persen dari PDB. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 tetap stabil di atas 5 persen, tepatnya 5,06 persen (year-on-year/yoy).

“Kami memperkirakan untuk kuartal III masih akan relatif stabil di atas 5 persen, menurut estimasi 5,06 persen. Jadi, mungkin masih akan on track di sekitar angka tersebut,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi September 2024 di Jakarta, Senin.

Salah satu pertimbangan optimisme itu adalah momentum perekonomian global yang diperkirakan masih akan terjaga. Terlebih, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed diyakini bakal menurunkan Fed Fund Rate (FFR). Proyeksi ini disebut akan memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.

Adapun dari segi domestik, Kemenkeu yakin kinerja konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan investasi tetap terjaga kuat.

Meski begitu, masih ada tantangan dari segi tensi geopolitik dan kondisi pemilu di AS yang akan menentukan arah kebijakan.

Senada dengan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo sebelumnya menyambut dengan optimistis kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dianggap menunjukkan tren positif.

Dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, pekan lalu, dia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan perlu didorong agar lebih tinggi.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sri Mulyani yakin pertumbuhan ekonomi kuartal III di atas 5 persen