Kemenkumham DIY memastikan seleksi calon notaris tahun 2024 transparan
Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan seleksi calon notaris tahun 2024 di wilayah setempat berlangsung transparan dan objektif.
Sebanyak 150 peserta mengikuti ujian berbasis komputer (computer assisted test/CAT) calon notaris tahun 2024 di Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara (BKN) Yogyakarta, Rabu.
"Kami ingin memastikan hasil seleksi ini objektif dan mampu menghasilkan calon notaris yang terbaik," kata Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DIY Agung Rektono Seto.
Menurut Agung, seleksi CAT memungkinkan mengukur kemampuan calon notaris secara objektif dan efisien sehingga dapat memunculkan notaris yang berkualitas.
Sesi pertama CAT terdiri atas soal pilihan ganda, sementara sesi kedua adalah ujian esai yang berfokus pada pembuatan akta.
Tidak hanya itu, setiap peserta harus melalui pemeriksaan ketat dengan teknologi face recognition dan body checking untuk menjamin keamanan dan integritas proses seleksi.
Agung menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada praktik joki dalam ujian serta menjaga kepercayaan publik terhadap profesi notaris.
"Hanya calon-calon terbaik yang lolos dan dapat memberikan pelayanan hukum yang berkualitas kepada masyarakat," katanya.
Menurut Agung, ujian tersebut merupakan bentuk komitmen Kemenkumham untuk memastikan masyarakat memperoleh pelayanan notaris yang berkualitas dan tepercaya.
Agung menambahkan bahwa seorang notaris memiliki peran sangat penting dalam sistem hukum dan juga memiliki peran krusial mendukung perekonomian nasional.
"Seleksi ini bertujuan menghasilkan notaris yang tidak hanya profesional, tetapi juga menjunjung tinggi kejujuran," tutur Agung.
Sebanyak 150 peserta mengikuti ujian berbasis komputer (computer assisted test/CAT) calon notaris tahun 2024 di Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara (BKN) Yogyakarta, Rabu.
"Kami ingin memastikan hasil seleksi ini objektif dan mampu menghasilkan calon notaris yang terbaik," kata Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DIY Agung Rektono Seto.
Menurut Agung, seleksi CAT memungkinkan mengukur kemampuan calon notaris secara objektif dan efisien sehingga dapat memunculkan notaris yang berkualitas.
Sesi pertama CAT terdiri atas soal pilihan ganda, sementara sesi kedua adalah ujian esai yang berfokus pada pembuatan akta.
Tidak hanya itu, setiap peserta harus melalui pemeriksaan ketat dengan teknologi face recognition dan body checking untuk menjamin keamanan dan integritas proses seleksi.
Agung menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada praktik joki dalam ujian serta menjaga kepercayaan publik terhadap profesi notaris.
"Hanya calon-calon terbaik yang lolos dan dapat memberikan pelayanan hukum yang berkualitas kepada masyarakat," katanya.
Menurut Agung, ujian tersebut merupakan bentuk komitmen Kemenkumham untuk memastikan masyarakat memperoleh pelayanan notaris yang berkualitas dan tepercaya.
Agung menambahkan bahwa seorang notaris memiliki peran sangat penting dalam sistem hukum dan juga memiliki peran krusial mendukung perekonomian nasional.
"Seleksi ini bertujuan menghasilkan notaris yang tidak hanya profesional, tetapi juga menjunjung tinggi kejujuran," tutur Agung.