Pemkot Yogyakarta tegaskan komitmen wujudkan kota inklusif ramah disabilitas

id Pemkot Yogyakarta ,Kota inklusif ,Ramah disabilitas ,Hanenda Disability Festival

Pemkot Yogyakarta tegaskan komitmen wujudkan kota inklusif ramah disabilitas

Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Gunawan Adhi Putra saat menghadiri Hanenda Disability Festival 2025 di Treasury Learning Center (TLC) Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Jumat (5/12/2025). ANTARA/Indra Kurniawan

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen mewujudkan daerah itu sebagai kota inklusif yang ramah bagi penyandang disabilitas melalui dukungan terhadap Hanenda Disability Festival 2025 diselenggarakan di Treasury Learning Center (TLC) Yogyakarta.

"Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen dalam mewujudkan kota inklusi yang ramah bagi penyandang disabilitas," kata Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Gunawan Adhi Putra saat menghadiri Hanenda Disability Festival 2025 di Yogyakarta, Jumat.

Ia mengatakan acara ini wujud kolaborasi nyata antara Rumah Vokasi Hanenda dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional.

"Tema 'Langit Batasnya' yang diangkat pada kegiatan ini bukan sekadar slogan, tetapi mempunyai makna yang sangat dalam bahwa setiap orang memiliki ruang yang sama untuk tumbuh, berbahagia, dan berkontribusi," katanya.

Ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kualitas karya para penyandang disabilitas yang dipamerkan dalam festival tersebut.

Menurut dia, karya-karya tersebut tidak kalah dengan karya seniman profesional yang sudah terkenal.

"Ini menggambarkan bahwa kreativitas tidak terbatas bagi para disabilitas, dari penampilan yang kami saksikan, hari ini benar-benar menunjukkan bahwa kondisi apapun dapat menembus keterbatasan," katanya.

Gunawan juga mengingatkan bahwa sebagai manusia harus memiliki etika dan atitud yang baik sebagaimana dalam Bahasa Jawa dikenal kalimat "nguwongke uwong" yang memiliki arti memanusiakan manusia.

"Penyandang disabilitas bukanlah kekurangan, melainkan keberagaman yang membentuk warna kehidupan bersama dalam masyarakat. Tugas kita adalah pembuka jalan bukan untuk menghalangi, mendampingi bukan untuk mengasihani, dan memberdayakan bukan sekadar untuk memberikan bantuan. Ketika ruang diberikan, maka talenta akan tumbuh," katanya.

Ia menegaskan Yogyakarta sebagai kota inklusif yang ramah disabilitas terbuka bagi semua, tanpa ada batas untuk berkarya.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.