Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalokasikan anggaran sebesar Rp42 miliar untuk mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di provinsi ini.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin, menjelaskan anggaran tersebut dialokasikan dari pendapatan asli daerah (PAD).
"Daerah berkontribusi berdasarkan kekuatan kemampuan keuangan daerah. Untuk DIY sendiri secara hitungan kemampuan keuangannya sedang sehingga kontribusinya 2,5 persen dari PAD. Kita sudah menyiapkan sebesar Rp42 miliar," ujar dia.
Meski demikian, Ni Made mengatakan implementasi program MBG di DIY belum dapat direalisasikan karena masih menunggu petunjuk teknis dan pelaksanaan dari pemerintah pusat.
"Belum ada juklak juknis dari pusat untuk pelaksanaan di daerah," ujar dia.
Made memastikan alokasi anggaran program MBG tersebut tidak menggeser pos anggaran untuk program lain yang telah direncanakan Pemda DIY.
Menurut dia, semua program tetap berjalan sesuai dokumen rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) serta Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang telah disusun sebelumnya.
"Kami tidak menghilangkan program yang sudah ada karena nanti kami juga diaudit dari sisi konsistensi perencanaan," kata dia.
Selain kesiapan anggaran, lanjut Made, Pemda DIY telah memetakan potensi daerah guna mendukung keberlanjutan program MBG.
Untuk kesiapan bahan baku, dia menyebut produksi padi di DIY yang mencapai 546.000 ton per tahun cukup untuk memenuhi kebutuhan MBG yang diperkirakan membutuhkan sebesar 10.600 ton per tahun.
Namun, untuk sayur-mayur, dia mengakui DIY masih bergantung pada pasokan dari luar wilayah, seperti Jawa Tengah.
"Kalau dari sisi produktivitas padinya mencukupi dari total kebutuhan penyediaan program ini karena cukup besar yang di siapkan, hanya saja untuk sayur-sayuran ini yang kita masih sangat tergantung dari wilayah-wilayah sekitar DIY," ujar dia.
Menurut dia, kegiatan MBG di level daerah ditangani langsung oleh pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN) serta Satuan Pelayanan Pelaksanaan Program Gizi (SPPPG) yang melibatkan TNI/Polri untuk suplai bahan pangannya.
Hingga saat ini, kata Made, terdapat tiga SPPPG di DIY yang berada di Sleman), Gunungkidul, dan Bantul yang masing-masing bakal melayani sekitar 3.000 siswa.
Koordinator Substansi Hubungan Masyarakat, Biro Umum, Hubungan Masyarakat, dan Protokol Setda DIY Ditya Nanaryo Aji menambahkan untuk proyek percontohan MBG di DIY, BGN telah menunjuk sejumlah sekolah di wilayah Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Sleman yakni di SMK N 3 Wonoasari, SMA Negeri 1 Wonosari, SMA Negeri 2 Sleman, dan SMK Muhammadiyah Mlati.
Menurut dia, sesuai dengan kewenangan di jenjang SMA, SMK dan SLB di DIY, program tersebut bakal menyasar 4.963 siswa SLB, 62.728 siswa SMA, dan 90.475 siswa SMK.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemda DIY alokasikan Rp42 miliar untuk Makan Bergizi Gratis