Kulon Progo (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggencarkan pendidikan pemilih dengan sasaran pelajar, salah satunya SMK Negeri 1 Panjatan dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan OSIS hingga pemilu ke depan.
Ketua Bawaslu Kulon Progo Marwanto di Kulon Progo, Rabu, mengatakan meski tidak ada tahapan pemilu maupun pilkada, Bawaslu Kulon Progo tetap eksis dengan sejumlah kegiatan.
"Salah satu program yang akan dilaksanakan oleh Bawaslu Kulon Progo pada masa non-tahapan adalah dengan melakukan pendidikan pemilih," kata Marwanto.
Ia mengatakan hari ini, Bawaslu Kulon Progo melakukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding) dengan SMK Negeri 1 Panjatan.
Penandatanganan dilakukan oleh ketua bawaslu dan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Panjatan Fauzi Rokhman.
"Nota kesepahaman antara Bawaslu Kulon Progo dengan SMK Negeri 1 Panjatan tersebut tentang Peningkatan Penyelenggaraan Pendidikan Politik, khususnya kepada generasi muda atau siswa di sekolah tersebut," katanya.
Marwanto mengatakan meski terkendala minimnya anggaran, pihaknya akan terus menggencarkan program pendidikan politik, lebih spesifik lagi terkait pendidikan pemilih (diklih) pada pemilih pemula yang akan menyasar sejumlah sekolah di Kabupaten Kulon Progo.
“Pelajar yang akan menjadi pemilih di event Pemilu 2029 adalah aset yang menjadi bagian penting suksesnya pemilu ke depan. Karena itu jauh hari sebelumnya perlu kita didik,” kata Marwanto.
Sementara itu, Fauzi Rokhman menyambut baik adanya penandatanganan nota kesepahaman antara pihaknya dengan Bawaslu Kulon Progo.
“Kami sangat terbantu dengan hadirnya Bawaslu di tengah-tengah para siswa terkait dalam pemahaman politik, khususnya kepemiluan. Di samping itu, bagi sekolah nota kesepahaman ini akan sangat membantu jika dilakukan akreditasi terhadap sekolah,” katanya.