Macron sebut kedekatan RI-Prancis takdir sejarah

id Presiden Prabowo Subianto, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, RI-Prancis

Macron sebut kedekatan RI-Prancis takdir sejarah

Presiden Prabowo Subianto (tengah) bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron (kiri) dan istri Brigitte Macron (kanan) saat jamuan makan malam di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/5/2025). Esok Presiden Macron akan bertolak ke Jawa Tengah untuk mengunjungi Candi Borobudur. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.

Jakarta (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa kedekatan antara Indonesia dan Prancis bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari ikatan sejarah yang panjang dan takdir bersama kedua bangsa.

Pernyataan tersebut disampaikan Macron saat menghadiri jamuan makan malam kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu malam.

"12.000 kilometer memisahkan ibu kota kita, namun kita tetap terhubung oleh angin sejarah dan napas takdir bersama," kata Macron.

Macron juga menyebut Presiden Prabowo Subianto sebagai sahabatnya dan mengungkapkan kekagumannya terhadap Indonesia, yang sudah lama dikenal oleh tokoh-tokoh ternama Prancis sejak abad ke-19.

Macron menambahkan para seniman, peneliti, pelajar, dan pekerja dari kedua negara telah menjadi jembatan budaya yang memperkuat hubungan bilateral.

"Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit," kutip Macron dalam bahasa Indonesia, menggambarkan proses bertumbuhnya kedekatan kedua bangsa.

Baca juga: Presiden Prabowo hadiri KTT ke-46 ASEAN di KLCC dan disambut Anwar Ibrahim

Presiden Prancis itu juga menyinggung pengakuan Prancis terhadap kemerdekaan Indonesia yang terjadi 75 tahun lalu.

Menurutnya, pengakuan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap semangat revolusi dan kemandirian Indonesia, yang telah menginspirasi dunia.

Selain itu, Macron menyampaikan bahwa kunjungannya kali ini akan semakin mempererat kerja sama di bidang pertahanan, keamanan, dan kebudayaan.

Ia dijadwalkan untuk mengunjungi akademi militer yang didirikan oleh Presiden Prabowo, tempat para prajurit Indonesia belajar bahasa Prancis.

Di akhir pidatonya, Macron mengundang Presiden Prabowo untuk hadir sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Hari Bastille yang akan digelar pada 14 Juli mendatang di Paris.

"Bersama-sama kita akan berhasil," tutupnya, dengan menggunakan bahasa Indonesia.


Baca juga: Pesawat kepresidenan A-001 jadi cadangan pesawat pribadi Presiden Prabowo



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Macron: Kedekatan RI-Prancis bukan kebetulan, tapi takdir sejarah

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.