Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan seekor buaya dengan panjang sekitar 80 centimeter berhasil ditangkap tim gabungan di dekat Sungai Progo wilayah Juwono, Kelurahan Triharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul pada Kamis.
"Kami mendapatkan laporan dari masyarakat soal kemunculan buaya. Setelah ditindaklanjuti dan dipantau tadi berhasil diamankan di salah satu kubangan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) R Hery Sulistio Hermawan di Yogyakarta, Kamis.
Penangkapan dilakukan oleh Tim Jejaring Penanganan Buaya yang terdiri dari DKP DIY, DKP Kabupaten Bantul, Loka PSPL Serang, Polairud, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Fakultas Biologi UGM, Gembira Loka Zoo, serta sejumlah relawan.
Menurut Hery, pemantauan buaya itu dilakukan sejak awal Juni dengan berbagai metode, termasuk pengamatan visual, pemantauan lewat drone, serta bantuan informasi dari masyarakat dan relawan.
Lokasi penampakan reptil itu juga telah dipasangi garis polisi beserta papan peringatan bagi warga sekitar agar berhati-hati saat beraktivitas di kawasan itu.
"Buaya yang berhasil ditangkap kini diamankan di Fakultas Biologi UGM," ujarnya.
Namun, Hery menyebut masih ada indikasi keberadaan satu ekor buaya lain di lokasi yang sama sehingga masih terus dilakukan pemantauan.
"Indikasinya ada dua buaya, dan yang berhasil ditangkap ini justru yang besar. Yang kecil, sekitar 50 centimeter, masih kami cari," ujarnya.
DKP menduga buaya-buaya tersebut merupakan peliharaan warga yang dilepas ke alam alias bukan satwa liar asli Sungai Progo, karena sungai itu bukan habitat buaya.
Pada awal Juni 2025, warga Kelurahan Triharjo digegerkan oleh kemunculan buaya di aliran Sungai Progo, wilayah Padukuhan Juwono. Penampakan buaya itu direkam warga dan videonya menyebar luas di media sosial.
Setelah kabar itu viral, menurut Hery, warga secara sukarela menyerahkan buaya peliharaan kepada pemerintah.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak memelihara buaya secara ilegal, apalagi melepasnya ke lingkungan umum.
"Sudah ada yang menyerahkan juga, ukurannya sekitar 30 cm, dan sekarang dititipkan di Kebun Binatang Suraloka," katanya.