Kulon Progo (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong pengembangan kota baru di wilayah utara untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah itu.
“Jika gagasan ini disepakati berarti Pemda Kulon Progo telah mengambil langkah yang benar karena menyelamatkan perputaran uang besar yang selama puluhan tahun beredar di luar wilayah,” kata Lajiyo Yok Mulyono di Kulon Progo, Rabu.
Selain itu, langkah tersebut juga akan menjadi daya tarik masuknya uang beredar dari berbagai wilayah ke Kulon Progo secara otomatis. Sehingga akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Lajiyo Yok Mulyono menambahkan, bahwa survei membuktikan, sebagian besar uang masyarakat di wilayah Kulon Progo utara itu selama ini justru banyak beredar di luar wilayah, seperti di Magelang dan Purworejo (Jawa Tengah), dan Sleman (DIY).
Untuk itu, ia mendesak Pemkab Kulon Progo berani mengambil langkah maju dengan membuka keran investasi, di sektor kesehatan yakni pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) setidaknya tipe A.
Lalu gandeng perguruan tinggi dirikan kampus yang kredibel di wilayah ini, dan berikutnya lakukan pembangunan infrastruktur penunjang.
Ia menambahkan, jika Pemkab Kulon Progo tidak punya anggaran, buka keran investasi swasta untuk rumah sakit besar setidaknya tipe A.
“Saya kira banyak yang mau. Tinggal menakar keberanian Pemda Kulon Progo, sekarang ini. Atau bikin planing yang baik, bawa ke pusat, diskusikan dengan kementerian terkait,” katanya.
Lalu dirikan kampus perguruan tinggi yang kredibel di wilayah Kulon Progo utara. Ini akan menjadi langkah maju dan merupakan fasilitas yang tidak akan ada matinya sepanjang sejarah.
“Kenapa tidak berani mengambil inisiatif menggandeng perguruan tinggi swasta milik Muhammadiyah atau NU, atau yang lain. Mari kita uji, siapa yang berani mengambil kesempatan ini duluan,” katanya.
Dengan berdirinya kampus perguruan tinggi tersebut dipastikan akan menarik perguruan tinggi lain untuk membuka kampus di wilayah ini.
“Tetapi dengan syarat, Pemkab Kulon Progo memiliki perencanaan yang baik dan pasti, jelas dan tidak abu-abu, pasti semua pihak tertarik,” tegasnya.
Ia juga mendorong Pemkab Kulon Progo berani mengambil langkah melakukan perbaikan seluruh infrastruktur jalan dan mendorong dibukanya destinasi wisata di semua titik strategis di wilayah Kulon Progo utara.
“Di wilayah utara itu memiliki modal kekayaan potensi wisata yang tidak akan habis untuk dieksplorasi sepanjang sejarah. Tetapi kembali pada Pemkab Kulon Progo harus membuat perencanaan, rencana pengembangan yang baik, tidak sembarangan,” katanya .
Menurutnya, keuntungan yang bisa diambil dari gagasan ini, yakni uang masyarakat yang selama ini beredar ke luar wilayah akan tertahan di pusaran lokal Kulon Progo.
Adanya semua fasilitas, maka akan mengundang uang datang dari luar wilayah masuk ke Kulon Progo dengan sendirinya.
“Kalau wisata bisa menahan orang lebih lama tinggal di Kulon Progo, pasti uang datang dengan sendirinya, banyak produksi jasa dan usaha lain tumbuh,” ungkapnya.
Keuntungan lain, dengan menggenjot pembangunan infrastruktur untuk industri pariwisata serta pemukiman secara maksimal, berarti membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Ini juga akan menunaikan janji politik pemimpin kita kepada masyarakat yang selama ini terpinggirkan,” katanya.
Jika kampus perguruan tinggi ada dan berkembang, maka semakin banyak peredaran uang yang masuk Kulon Progo.
“Lalu, jika rumah sakit besar ada di sini berarti layanan kesehatan maksimal otomatis uang masuk ke wilayah ini juga besar,” katanya.
"Yang pasti dengan membangun kota kedua di wilayah Kulon Progo utara, berarti menggenjot pendapatan asli daerah dari sejumlah sektor,” kata Lajiyo Yok Mulyono dari Fraksi Gerindra ini.
