Wabup Bantul : Cegah stunting sejak dini wujudkan generasi Emas

id Cegah stunting ,Sejak dini ,Wujudkan generasi Emas,Kabupaten Bnatul, stunting Bantul

Wabup Bantul : Cegah stunting sejak dini wujudkan generasi Emas

Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta disela kegiatan Gerakan Cegah Stunting di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumat (22/8/2025) ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Wakil Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Aris Suharyanta menyatakan pentingnya pencegahan stunting sejak dini di kabupaten ini sebagai upaya mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045.

Wabup Aris di sela Kampanye Cegah Stunting di Bantul, Jumat, mengatakan saat ini stunting masih menjadi masalah yang perlu perhatian khusus, baik di Bantul maupun nasional. Padahal, Indonesia memiliki cita-cita jelas, yaitu mewujudkan generasi Indonesia Emas pada 2045.

"Indonesia memiliki cita-cita mencetak generasi emas 2045. Artinya, kepemimpinan Indonesia 20 tahun mendatang akan diambil alih oleh anak-anak yang lahir di era saat ini. Kalau anak-anak mengalami stunting, mewujudkan Indonesia Emas 2045 sulit dicapai," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pencegahan stunting menjadi komitmen kuat bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dengan memberdayakan para kader posyandu guna menggerakkan Kampanye Cegah Stunting di kelurahan masing masing.

"Apalagi, mencegah stunting tidak bisa dilakukan secara instan, prosesnya bertahap, tidak serta merta ketika bayi lahir. Akan tetapi, jauh sebelum itu, proses pencegahan stunting harus dilakukan optimal," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Tri Widyantara mengatakan pencegahan stunting salah satunya dimulai dengan memastikan para remaja putri yang nantinya menjadi calon ibu tidak mengalami anemia.

"Kami menganjurkan remaja putri di tingkat sekolah menengah pertama maupun atas (SMP atau SMA) untuk mengonsumsi tablet tambah darah," katanya.

Dia mengatakan ketika seorang ibu hamil, wajib menjaga kehamilan agar menjamin kesehatan ibu dan bayi yang dikandung. Tentunya dengan rutin melakukan kontrol, dan pastikan janin ternutrisi dengan baik.

Lebih lanjut, dia mengatakan persoalan stunting sejatinya tidak melulu terkait masalah tinggi badan anak. Sebab, stunting akan berdampak pada segi kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi.

"Anak yang mengalami stunting cenderung lebih pendek, mudah sakit, dan memiliki pertumbuhan fisik serta kognitif yang terhambat," katanya.

Dia mengatakan perkembangan kognitif juga berpengaruh pada kemampuan belajar, sehingga anak stunting dikhawatirkan tertinggal dibanding anak-anak lain. Sulit fokus, sukar mengejar materi belajar, dan tidak maksimal mengikuti kegiatan di sekolah.

"Stunting juga dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas di masa depan yang dampaknya merembet pada kerugian ekonomi," katanya.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.