Yogyakarta (ANTARA) - PLN UID Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Perum LKBN ANTARA Biro DIY menggelar pelatihan jurnalistik untuk meningkatkan kompetensi penulisan jurnalistik pegawai humas di Unit Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan (UPDL) PLN Semarang pada 4-5 Desember 2025.
"Semua upaya membangun jaringan, merawat infrastruktur, hingga mengamankan pendapatan tidak akan berarti apabila komunikasi kita tidak bagus," kata Senior Manajer Komunikasi dan Umum PLN UID Jateng dan DIY Moh Sarno di Semarang, Jumat.
Ia menegaskan pentingnya peran komunikasi dalam menjembatani pekerjaan teknis di bidang distribusi, niaga, maupun operasional dengan pemahaman publik.
Sarno menyebutkan bahwa sebagai satu-satunya perusahaan penyedia listrik di Indonesia, PLN harus memastikan informasi mengenai pelayanan dan kinerjanya tersampaikan secara tepat.
"Teman-teman sudah bekerja keras di lapangan, dan peran humas lah yang memastikan hasil kerja itu tersampaikan dengan benar kepada publik. Karena itu, tolong pelatihan dua hari ini dipahami, apalagi ada praktiknya, diresapi dan dihayati," ujar Sarno.
Sesi pelatihan menghadirkan wartawan tulis ANTARA Biro DIY Luqman Hakim dan Victorianus Sat Pranyoto yang menyampaikan materi mengenai penulisan hardnews dan features untuk kebutuhan press release, serta penyusunan press release yang siap dipublikasikan di media massa.
Kepala Biro ANTARA DIY Nur Istibasaroh juga memberikan materi tentang manajemen krisis, penyusunan rilis krisis, serta penyusunan holding statement.
Ia menekankan pentingnya ketepatan bahasa dan akurasi informasi dalam situasi krisis agar arus komunikasi perusahaan tetap terkendali.
Menurut Nur, penguatan dasar jurnalistik bagi pegawai humas PLN menjadi kunci dalam menghasilkan rilis yang memenuhi kaidah penulisan berita serta mudah dipahami media dan publik.
"Dengan kemampuan menulis yang lebih kuat, pesan perusahaan bisa disampaikan secara lebih efektif," kata dia.
Ia menilai kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan tim humas PLN dalam mengelola komunikasi tertulis dan memperbaiki kualitas publikasi resmi perusahaan.
Setelah sesi materi, peserta langsung melakukan praktik penulisan berupa hard news, feature, dan rilis krisis, kemudian tulisan diperiksa dan diberikan umpan balik secara langsung oleh pemateri.
