Aceh Jaya (ANTARA Jogja) - Seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan tanpa kepala dan gading di alur Krueng (sungai) Oen Desa Pante Kuyun Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh.
Kasie Perlindungan, Rehabilitasi, Reboisasi, Pemeliharaan Hutan pada Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Jaya Armidi, Rabu di Calang mengatakan, saat ditemukan kondisi gajah jantan itu sudah membengkak dan tanpa gading.
"Kami perkirakan gajah itu sudah lima hari mati di alur sungai Oen, selain tidak ada kepala dan gading saat kami temukan belalainya juga terpisah sekitar tiga meter dari badannya," kata Armidi.
Menurut dia, penemuan satwa dilindungi yang telah menjadi bangkai itu berdasarkan informasi dari masyarakat.
Sementara itu, Komandan Ranger Kabupaten Aceh Jaya Mukhtar (40) gajah sumatera yang mati di Desa Pante Kuyun itu akibat di memakan racun.
Ia mengatakan dari ciri badan yang membiru dan kotorannya, gajah yang diperkirakan berusia 20 tahun itu mati akibat memakan racun.
"Tidak ada perbedaan dengan gajah betina yang mati pada 30 April lalu di Desa Krueng Ayon, satwa liar ini juga tewas akibat diracun," kata Mukhtar.
Sementara itu, Ketua DPRK Aceh Jaya, Hasan Ahmad meminta pihak terkait untuk menyelesaikan konflik satwa dengan masyarakat di daerah pedalamam wilayah yang dimekarkan dari Kabupaten Aceh Barat itu.
"Kami berharap pihak terkait untuk menanggulangi konflik gajah dengan warga, sehingga satwa itu tetap terlindungi dan warga dapat mencari nafkah dengan tenang," kata Hasan Ahmad.
Menurut dia, Pemerintah telah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk mengatasi konflik satwa dengan warga yang berdomisili di lereng Ulu Masen itu.
(T.KR-IRW)