Tim Seven Summits mulai gunakan tabung oksigen

id tim seven summits mulai gunakan

Tim Seven Summits mulai gunakan tabung oksigen

Ilustrasi pendaki menggunakan tabung oksigen untuk bertahan di hawa dingin (Foto lalimpala.blogspot.com)

Jakarta (ANTARA Jogja) - Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summits) yang saat ini melakukan tahapan pendakian ke Puncak Everest (8.848 mdpl) mulai menggunakan tabung oksigen karena para pendaki mulai bergerak menuju Last Camp (8.300 mdpl).

Manager Pendakian Tim Utara (Tibet) Galih Donikara saat dikonfirmasi dari Jakarta, Jumat, mengatakan, sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, tahapan yang harus dilakukan pendaki yaitu Nurhuda dan Iwan Irawan adalah bergerak dari Camp 2 (7.700 mdpl) menuju Last Camp.

"Para pendaki sudah memakai oksigen. Yang jelas cuaca hari ini nampak cerah, hangat, tidak berawan dan tidak berangin. Semoga pendakiannya lancar dan cepat sampai (Last Camp) sehingga cepat beristirahat," katanya melalui layanan pesan singkat.

Menurut dia, jika sudah sampai di Camp 3 yang berada di ketinggian 8.300 mdpl, semua pendaki diharapkan bisa secepatnya istirahat guna mengumpulkan tenaga agar pelaksanaan "Summit Attack" atau pendakian ke puncak bisa dilakukan sesuai jadwal.

Berdasarkan jadwal tahapan pendakian yang telah dibuat sebelumnya, menurutnya, "Summit Attack" melalui Jalur Utara atau melalui Tibet akan dilakukan besok, Sabtu (19/5).

"Untuk itu kami mohon keikhlasannya untuk mendoakan mereka (pendaki) agar pendakian ke Puncak Everest berada dalam lindungan-Nya, dilancarkan, disehatkan dan berhasil sampai puncak dan selamat pulang ke Tanah Air," katanya menambahkan.

Pendakian dari Jalur Utama ini memiliki karakter berbeda dengan pendakian melalui Jalur Selatan yaitu Nepal. Di jalur Tibet ini Nurhuda dan Iwan Irawan akan dihadapkan dengan dinding es vertikal atau kurang lebih 15 meter sebelum puncak. Kondisi ini jelas sangat membutuhkan ketrampilan khusus untuk bisa mencapainya.

Tahapan yang sama juga dilakukan oleh tim Jalur Selatan. Ardeshir Yaftebbi dan Fadrji Al Lutfi juga melakukan hal yang sama. Kedua pendaki ini juga dijadwalkan melakukan "Summit Attack" pada Sabtu (19/5).

Sesuai dengan rencana, kedua tim ini akan bertemu di puncak tertinggi di dunia itu atau juga biasa disebut dengan Puncak Sagarmatha. Mereka, setelah sampai puncak tersebut, juga akan mengibarkan Bendera Sang Merah Putih.

Jika semua pendaki ini sukses mencapai puncak tertinggi di dunia ini dan mampu menancapkan Bendera Merah Putih maka layak disebut "Seven Summiters"(sebutan pendaki yang sukses mencapai tujuh puncak dunia). Sebutan ini merupakan idaman bagi seorang pendaki gunung di seluruh dunia.

Sebelumnya pendaki dari Wanadri ini telah mendaki enam puncak tertinggi di enam benua yaitu Puncak Ndugu-Ndugu atau Cartenz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua, Puncak Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, Puncak Elbruz (5.642 mdpl) di Rusia.

Selanjutnya mereka melakukan pendakian Puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, namun ada satu pendaki yaitu Gina Afriani gagal sampai puncak. Setelah itu dilanjutkan ke Puncak Denali/Mc Kinley (6.194 mdpl) di Alaska dan Puncak Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika.

(B016)