Swansea (ANTARA/AFP Jogja) - Pelatih Manchester United Alex Ferguson mengungkapkan jika Robin Van Persie bisa saja terbunuh dalam pertandingan yang berakhir seri 1-1 melawan Swansea saat pemain dari Belanda itu terkena lemparan bola keras di bagian belakang kepalanya.
Ferguson melampiaskan kemarahannya saat terjadi insiden antara Van Persie dan Ashley Williams di menit ke-75 yang membuat kedua pemain itu mendapatkan kartu kuning.
Peristiwa itu terjadi di dekat kotak penalti ketika Van Persie terkapar dan secara sengaja bek timnas Wales Williams menendang bola ke arah kepala belakang Van Persie yang sedang terkapar.
Pelatih MU itu akhirnya mengklaim tindakan Williams dapat membunuh penyerang andalannya itu dan meminta Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mengambil tindakan tegas.
Pertandingan itu sendiri menjadi momentum yang baik bagi penyerang klub Swansea Michu di menit 29 yang mencetak gol ke-13-nya musim ini. Dia menggagalkan kemenangan MU setelah memimpin terlebih dahulu melalui sundulan Patrice Evra yang menyambut sepak pojok Van Persie pada menit 19.
"Saya menganggap hukuman kartu kuning bagi Williams tidak akan cukup menghukumnya kecuali larangan bermain dalam waktu yang lama. Karena sepanjang hidup saya itu adalah perilaku paling membahayakan," kata Fergie, sapaan akrab pelatih MU.
"Dia benar-benar bisa membunuh Van Persie karena dia melakukannya saat pertandingan sedang dihentikan sementara. Williams melakukannya di depan wasit (Michael Oliver)."
Pelatih asal Skotlandia itu kurang terkesan dengan Wayne Rooney yang akhirnya dia ganti di menit ke-78. "Dia tidak bermain dengan baik," kata dia.
Fergie menambahkan, jika timnya harus mempertahankan keunggulan enam poin di Liga Utama Inggris dari peringkat dua Manchester City.
"Penampilan MU sangat baik di babak kedua dan secara keseluruhan tidak mengecewakan. Kami membuang dua atau tiga peluang emas," kata dia.
Pelatih Swansea Michael Laudraup juga memuji penampilan anak asuhnya yang terus berjuang sepanjang pertandingan berjalan.
"MU memulai laga lebih baik daripada kami. Mereka mencetak gol dan setidaknya mendikte permainan selama lima sampai 10 menit dan bisa saja mencetak gol kedua," kata Laudraup.
"Kami bangkit dan menyamakan kedudukan. Saya pikir kami mampu mengimbangi mereka di babak pertama. Laga itu menunjukkan lebih dari sebuah permainan terbuka antara kedua tim."
"Mereka mendominasi permainan dan itu wajar sebagai sebuah klub yang memuncaki klasemen liga."
Laudraup mengakui jika tahun lalu klubnya terlalu memberi respek kepada MU tapi tidak untuk tahun ini.
"Kami dapat menikmati hasil ini selama 24 jam dan harus segera beranjak karena pada Selasa kami akan berlaga melawan Reading. Jika kami menang maka 27 poin akan kami raih dan menjadi pencapaian yang fantastis."
Pelatih klub asal Wales tersebut menanggapi insiden Van Persie dengan santai karena saat kejadian berlangsung dia tidak melihatnya karena terlalu banyak pemain yang berkerumun.
"Saya baru tahu setelah itu terjadi dan saya berpikir Ferguson tidak benar-benar mengungkapkan kejadian itu akan membunuh Van Persie karena hal itu biasa terjadi dalam pertandingan."
Michu memang menggagalkan kemenangan MU tapi Partrice Evra tetap bangga dengan gol yang dicetak melalui sundulannya.
"Saya percaya ketika mendapati sepakan pojok maka saya harus berada di posisi yang tepat. Saya biasa memperoleh umpan dari Wayne atau dalam pertandingan itu Van Persie," kata mantan pemain Monaco itu.
(A061)