Pemkot Yogyakarta bersikap lunak kepada pedagang Sekaten

id pedagang sekaten diharapkan

Pemkot Yogyakarta bersikap lunak kepada pedagang Sekaten

Suasana Sekaten Yogyakarta

Jogja (ANTARA Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta masih memilih untuk bersikap lunak kepada pedagang di arena Sekaten dengan tidak membongkar paksa stan yang masih buka pada hari terakhir batas toleransi yang diberikan.

"Tetapi, kami tetap mendatangi pedagang yang masih membuka stan. Ini bentuk tindakan persuasif yang kami lakukan," kata Koordinator Seksi Publikasi Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) 2012/2013, Tri Hastono di Yogyakarta, Senin.

Menurut Tri, Pemerintah Kota Yogyakarta telah memberikan surat pemberitahuan kepada seluruh pedagang di arena Sekaten untuk bisa melakukan pembongkaran terhadap stan miliknya dan Alun-alun Utara Yogyakarta sudah harus bersih pada Senin (28/1).

Meskipun masih ada beberapa pedagang yang tetap membuka stan, seperti pedagang pakaian bekas, namun beberapa pemilik stan lain seperti aneka permainan sudah mulai melakukan pembongkaran.

"Pada hari ini tidak ada aktivitas lain selain pembongkaran stan. Semua pemilik stan masih membutuhkan waktu untuk melakukan pengepakan barang dan pembongkaran. Diharapkan, malam ini juga sudah dapat diselesaikan," katanya.

Sejumlah pedagang baju bekas, mengaku tidak memperoleh surat pemberitahuan dari Pemerintah Kota Yogyakarta untuk melakukan pembongkaran stan sehingga memilih tetap berjualan.

"Kami sama sekali tidak menerima surat untuk membongkar stan. Ini berbeda dengan tahun lalu karena kami menerima surat pemberitahuan itu, tetapi tahun ini justru tidak ada," kata salah seorang pedagang baju bekas Ronald.

Ia mengaku, kesulitan untuk memenuhi permintaan Pemerintah Kota Yogyakarta yang mewajibkan seluruh pemilik stan untuk bisa menyelesaikan pembongkaran hingga Senin malam.

"Barang dagangan saya saja sudah cukup banyak. Tidak mungkin jika malam ini selesai dikemas dan stan dibongkar," kata pedagang asal Kalimantan itu.

Pedagang pakaian bekas lain, Roni juga mengatakan, membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk membongkar stan dan mengemas seluruh barang dagangannya.

"Saya juga tidak menerima surat pemberitahuan itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta, Toto Suroto mengatakan, sudah mulai melakukan revitalisasi Alun-alun Utara Yogyakarta terutama di lokasi-lokasi yang sudah steril dari pedagang.

"Sudah ada yang dimulai. Kami menyesuaikan kondisi di lapangan. Yang penting, pekerjaan bisa dilakukan dan selesai pada waktu yang ditargetkan," katanya.

Dalam melakukan revitalisasi tersebut, Toto mengerahkan satu unit alat berat menyerupai buldozer untuk meratakan tanah di Alun-alun Utara Yogyakarta.

"Tidak ada kesulitan dalam pelaksanaan revitalisasi ini. Diharapkan dalam waktu 14 hari, pekerjaan revitalisasi ini sudah bisa diselesaikan," katanya.
(E013)