Gunung Kidul gelar upacara "kembul bareng tumpeng"

id gunung kidul gelar

Gunung Kidul gelar upacara "kembul bareng tumpeng"

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Kalangan masyarakat pesisir selatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar upacara "kembul bareng tumpeng" di sebuah pertapaan di wilayah Kecamatan Purwosari dalam rangka mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan atas panen yang berlimpah.

Seniman dan Budayawan Yogyakarta Godod Sutedjo di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan tradisi "kembul bareng tumpeng" yang dilakukan setiap Jumat Kliwon sudah dilakukan turun temurun, di lokasi petilasan Eyang Jogoniti dan Eyang Troyudo.

"Lokasi ini merupakan petilasan dua orang yang berasal dari Majapahit, yang merupakan cikal bakal masyarakat setempat. Tradisi ini merupakan warisan turun temurun," kata Godod.

Upacara "kembul bareng tumpeng" dilakukan setahun sekali ini dilakukan di pertapaan Gebangkara, Desa Giripurwo. Untuk mencapai lokasi pertapaan cukup sulit, berlokasi ketinggian 80 meter di atas permukaan laut.

Upacara diawali dengan kedatangan seluruh warga dua dusun yakni  Temon dan Karangnongko dengan membawa makanan lengkap dengan lauk pauk. Selain itu beberapa warga membawa ingkung ayam dan nasi gurih. Setelah dilakukan ritual doa, seluruh masyarakat dan tamu makan bersama.

Menurut Godod, kepercayaan masyarakat acara kembul bareng ini merupakan akhir dari musim penghujan. Selain itu ungkapan rasa syukur atas panen yang berlimpah. "Acara ini dilakukan setiap Mei, dan setelah acara ini masyarakat percaya tidak akan turun hujan," kata Godod.

Acara diikuti oleh 800 orang dari dua pedukuhan. Sehari sebelumnya dilakukan pada Rabu dengan "Babat Singkir" yakni tradisi kerja bakti membersihkan jalan menuju lokasi.

"Tradisi ini sebenarnya cukup menarik untuk diikuti oleh wisatawan sekaligus memperkenalkan wisata pantai di sekitar lokasi," kata dia.

Dia berharap masyarakat dan pemerintah kabupaten melestarikan acara ini, sehingga tidak hilang. "Masyarakat masih antusias mengikuti acara ini," katanya.

Salah seorang warga Karangnongko, Sumarno mengatakan selalu mengikuti upacara tradisi ini setiap tahunnya.
"Upacara ini sebagai ucapan sukur kepada Tuhan, atas panen yang tahun ini," katanya.

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024