Sleman (Antara Jogja) - Warga Dusun Jenengan, Maguwoharjo, Depok Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Janti Wignjopranoto sukses mengembangkan perkebunan sayuran organik dengan memanfaatkan atap rumah sebagai lahan, dan berhasil menambah pendapatan keluarga.
"Tidak ada lahan luas untuk menanam, bukan halangan untuk berkebun atau mengembangkan bisnis sayuran organik. Karena menanam sayuran bisa dilakukan di mana saja, termasuk di atap rumah," kata Wignjopranoto, Sabtu.
Menurut dia, dirinya telah membuktikan berhasil mengembangkan perkebunan sayuran organik di atap rumah, selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga juga dipasarkan.
"Selain dikonsumsi sendiri, sebagian hasil panen kebun sayur organik juga dijual di pasar sehingga bisa menambah pemasukan keluarga," ucapnya.
Ia mengatakan, di lahan atap rumahnya ditanam berbagai jenis sayur organik seperti tomat, daun mint, daun basil, bayam raja, koro, kenikir, pare, kecipir, kacang panjang dan berbagai jenis sayur lainnya.
"Juga ada buah-buahan seperti markisa, melon, pepaya dan buah-buahan lainnya," ungkapnya.
Selain itu, juga ditanam berbagai jenis tanaman bunga seperti bunga matahari, rosela dan sebagainya.
Ia mengatakan, pembuatan lahan di atap ini diawali dengan membuat petak-petak dengan menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang.
"Setelah itu baru tanam bibit atau taburkan benih di atasnya dan disiram dua kali sehari, pagi dan sore," tuturnya.
Janti mengatakan, penyiraman harus dilakukan lebih sering karena kebun sayur di atas atap terkena sinar matahari secara langsung, sehingga lebih cepat kering.
"Kami tertarik memanfaatkan atap rumah sebagai kebun sayur organik karena ingin memanfaatkan lahan kosong yang dipunyai untuk sesuatu yang bermanfaat dan menghasilkan, apalagi kebun di atap memang sangat cocok untuk sayura organik karena lebih terhindar dari hama, sehingga tidak dibutuhkan pestisida atau obat kimia lainnya," ujarnya.
Selain membuat petak-petak, dirinya juga memanfaatkan barang bekas untuk media tanam seperti besek, sabut kelapa, pot, polybag, ban bekas hinga sepatu bekas.
(V001)
Berita Lainnya
Warga kirim sayuran bantu korban banjir Demak-Kudus, Jateng
Jumat, 22 Maret 2024 15:44 Wib
Elektrifikasi pertanian dorong petani Bantul tanam sayuran
Selasa, 20 Februari 2024 9:14 Wib
Presiden ajak masyarakat tanam cabai-sayuran mandiri
Senin, 8 Januari 2024 12:56 Wib
Ingin sayuran di kulkas tetap segar? Ini tipsnya
Kamis, 5 Oktober 2023 7:00 Wib
Anak TK diajari bersedekah sayuran
Sabtu, 15 April 2023 8:49 Wib
Pemkab Bantul kembangkan kelompok wanita tani untuk manfaatkan pekarangan
Senin, 19 September 2022 15:06 Wib
Harga sayuran di pasar tradisional Yogyakarta fluktuatif
Senin, 14 Maret 2022 23:47 Wib
Guru besar Undip ciptakan alat pencuci sayuran bergelembung
Minggu, 19 Desember 2021 20:56 Wib