DPRD minta BBWSSO normalisasi Sungai Zen Seiro

id dprd kulon progo

DPRD minta BBWSSO normalisasi Sungai Zen Seiro

Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kulon Progo, DIY. (Foto Mamiek/Antara)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak menormalisasi Sungai Zen Seiro yang mengalami pendangkalan dan ditumbuhi eceng gondok.

Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori di Kulon Progo, Jumat, meminta Pemkab Kulon Progo melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY serta Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk menangani eceng gondok tersebut.

Saluran irigasi dan drainase yang banyak ditumbuhi eceng gondok, kata dia, merupakan wilayah kerja kedua instansi tersebut.

"Sungai Zen Seiro di Kecamatan Panjatan harus segera ada upaya untuk membersihkan eceng gondok untuk mengendalikan banjir. Kalau untuk normalisasi, secara menyeluruh mungkin butuh dana besar," kata Muhtarom.

Dari pantauan Komisi II, hampir semua ruas saluran irigasi dan drainase di wilayah Panjatan banyak ditumbuhi eceng gondok dan beberapa tumbuhan air lainnya.

Menurut dia, kondisi paling parah terjadi di Sungai Zen Seiro. Sungai terbesar di tepi jalan Daendels yang mengalirkan air ke Sungai Progo itu hampir semua permukaannya ditumbuhi eceng gondok.

Relatif banyaknya eceng gondok yang tumbuh di saluran irigasi dan drainase di wilayah Galur dan Panjatan, dikhawatirkan akan memicu terjadinya banjir di Kulon Progo bangian selatan.

"Tumbuhan air tersebut akan menghambat aliran sungai, terutama Sungai Zen Seiro yang mengalirkan air ke Sungai Progo. Jadi, kalau tidak dilakukan normalisasi, ribuan hektare persawahan di Galur dan Panjatan terendam banjir," katanya.

Sekretaris Komisi II DPRD Kulon Progo Suharmanta mengatakan bahwa eceng gondok ini harus segera ditangani.

"Kami khawatir bila terjadi hujan deras air sungai akan meluap ke lahan persawahan dan pemukiman warga," kata Suharmanta.

Menurut politikus PKS itu, banjir di wilayah Kulon Progo selatan terjadi setiap tahun. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya eceng gondok yang menghalangi aliran air.

Suharmanta menekankan, "Seharusnya eceng gondok dibersihkan secara rutin, terutama pada saat menjelang musim hujan."

Oleh karena itu, dia berharap petani di daerah ini bergotong royong membersihkan eceng gondok agar aliran air tidak tersumbat.***3***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024