PDAM Kulon Progo perbesar kapasitas mesin AirKu

id Air PDAM

PDAM Kulon Progo perbesar kapasitas mesin AirKu

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo diminta koordanasi dengan PU-PR DIY optimalkan Bendungan Sapon untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. (Foto Mamiek/Antara)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Binangun Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun gedung dan memperbesar kapasitas mesin operasional AirKu untuk meningkatkan produk minuman mineral tersebut.

Direktur PDAM Tirta Binagun Kulon Progo Jumantoro di Kulon Progo, Minggu, mengatakan pembangunan gedung baru dan alat mesin operasional yang lebih bagus, sebagai bukti keseriusan PDAM Tirta Binangun dalam mengambangkan air mineral AirKu.

"Gedung dan mesin operasional AirKU di Mrunggi, Sendangasri, Pengasih sebagai tanda bahwa di masa yang akan datang AirKU akan terus berkembang bersaing dengan perusahaan sejenis yang saat ini telah cukup banyak dan menguasai pasar," katanya.

Ia mengatakan dengan gedung dan mesin baru itu, PDAM mampu memproduksi AirKU gelas 50 boks per jam, botol 2.000 sampai dengan 2.500 botol per jam, dan produksi air galon sebanyak 40 galon per jam.

Dengan tiga varian AirKU yang sudah beredar di pasaran saat ini, dirasakan cukup menggembirakan.

"Sambutan masyarakat sangat positif sebagian besar sudah mengonsumsi AirKU. Kami tidak jumawa, masih banyak yang harus disempurnakan, dan kami optimistis AirKU mampu bersaing di pasaran lokal maupun regional," katanya.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengucapkan terima kasih kepada Direktur PDAM Tirta Binangun beserta seluruh jajarannya yang telah menorehkan karya besar AirKU sebagai langkah awal mewujudkan kemandirian ekonomi.

"AirKU bukan sekadar air minum biasa tetapi di dalamnya banyak hal yang bermakna ideologis," katanya.

Ia mengatakan kalau orang bertanya bagaimana rasa AirKU, jawabnya berasa ideologis. Potensi lokal yang diolah dan dikelola oleh masyarakat diminum oleh warga dan hasil keuntungannya dimanfaatkan oleh warga.

Kalau zaman perjuangan kemerdekaan dengan sumpah merdeka atau mati, katanya, maka saat ini boleh untuk bersumpah "madep mantep ngombe banyune dewe" (Berketad bulat dan mantap minum air sendiri).

"Saya cukup sedih dikala kita belum mampu membuat telepon genggam, belum mampu membuat komputer, kenapa air putih saja kita harus membeli dan uangnya lari ke luar negeri? Kenapa sumber daya air yang kita miliki tidak diolah dan dikelola sendiri dan uangnya dapat dimanfaatkan kembali oleh rakyat? AirKu diharapkan mampu menjawab tantangan ini, bukan hanya untuk Kulon Progo tetapi untuk bangsa Indonesia," katanya.

KR-STR)