Jakarta (Antara) - Brigjen TNI Suhartono resmi menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) untuk menggantikan Mayjen TNI Bambang Suswantono yang menjabat Komandan Korps Marinir.
Upacara serah terima jabatan yang dipimpin oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo itu dilakukan di Mako Paspampres, Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat, Selasa.
Acara diawali dengan penyematan tanda pangkat dan jabatan kepada Brigjen TNI Suhartono lalu penyerahan tongkat komando dari pejabat lama Mayjen TNI Bambang Suswantono kepada Danpaspampres baru. Lalu prosesi penyerahan pataka pengamanan presiden 'Setia Waspada' dan dilanjutkan dengan penandatanganan naskah serah terima jabatan.
Panglima TNI dalam sambutannya mengingatkan agar prajurit yang bertugas di paspampres harus bertugas dengan baik, terlebih tuntutannya cukup tinggi.
"Kalian adalah prajurit-prajurit terpilih yang memiliki dedikasi dan militansi tinggi dalam menjamin simbol negara. Dengan tugas yang berat dan kompleks, dituntut pula kemampuan fisik, mental dan disiplin serta profesionalisme secara prima. Agar situasi apa pun bisa bekerja dengan baik," kata Panglima TNI.
Oleh karena itu, lanjut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini, hanya ada satu jawaban untuk melaksanakannya, yakni melipatgandakan keprofesionalan.
Menurut dia, tugas utama Paspampres adalah mengamankan presiden dan wakil presiden, oleh karena itu dirinya meminta agar Suhartono dapat mengemban tugas sebaik-baiknya demi nama baik TNI.
"Presiden dan wapres adalah simbol negara dan kehormatan negara, sama dengan kehormatan kepada Bendera Merah Putih. Sebagai simbol kenegaraan, mutlak memerlukan perlindungan dan pengamanan yang bersifat khusus, jaminan keamanan simbol negara mencerminkan keamanan negara kita," jelas Panglima TNI.
Kepada Mayjen Bambang, Panglima TNI mengucapkan terima kasih atas pengabdiannya selama menjadi Danpaspampres. Sementara kepada Brigjen Suhartono, Gatot pun memberi semangat agar mampu bekerja dengan baik.
"Kepada pejabat baru, segera implikasikan diri dengan dinamika tugas yang baru agar tidak terjadi masa transisi atau stagnasi. Saya percaya jenderal karena telah mengalami berbagai penugasan, kiranya jenderal selalu mengingat bahwa tugas adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan," ucap jenderal bintang empat itu.
Sebelum menjadi Danpaspampres, Suhartono mengemban amanah sebagai Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IX/Merauke Komando Armada Indonesia Kawasan Timur( Danlantamal XI/Mer Koarmatim).
Di tahun 2011, Suhartono pernah menjadi Komandan Denjaka (Detasemen Jala Mangkara), satuan anti teror TNI AL yang bisa bertugas di mana saja terutama di laut.
Nama Suhartono dikenal ketika penyerbuan perompak Somalia yang menguasai kapal MV Sinar Kudus tahun 2014. Saat itu ia masih berpangkat Kolonel Marinir dan memimpin tim penyerbuan dan melakukan koordinasi serta pengecekan kelengkapan personel.***2***(S037)