Yogyakarta (Antara) - Komisi C DPRD Kota Yogyakarta mengusulkan pembangunan gapura bergaya Yogyakarta sebagai penanda kampung guna menguatkan identitas wilayah dengan karakter Yogyakarta yang kuat.
"Kami akan usulkan agar masuk di anggaran 2018. Bisa melalui Dinas Kebudayaan atau Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP)," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Bambang Seno Baskoro di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, keberadaan gapura kampung yang menampilkan ciri khas Yogyakarta cukup penting sebagai penanda wilayah sehingga masyarakat akan lebih merasakan suasana dan budaya Yogyakarta sehingga menjadi pembeda dengan kota atau kabupaten lain.
Seno mengusulkan satu desain tunggal gapura yang akan diterapkan di pintu masuk utama setiap kampung. "Saya rasa, masih bisa direalisasikan dan tidak membutuhkan banyak lahan," katanya.
Selain gapura dengan desain khas Yogyakarta, Komisi C juga meminta seluruh bangunan pemerintah termasuk sekolah atau kantor lain memiliki fasad khas Yogyakarta guna mendukung identitas sebuah kota.
"Jika perencanaan pembangunan gedung pemerintah belum memiliki fasad khas Yogyakarta, maka sebaiknya tidak disetujui sampai ada perubahan desain yang memasukkan fasad khas Yogyakarta," katanya.
Sementara itu, hingga memasuki triwulan keempat 2017, Komisi C memberikan apresiasi terhadap kinerja Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman yang sudah menyelesaikan pekerjaan fisik mencapai 87 persen.
"Khusus untuk pekerjaan fisik yang menjadi limpahan dari tahun lalu karena ada putus kontrak, akan kami awasi secara lebih intensif sehingga pekerjaan tidak molor dan bisa selesai tepat waktu pada tahun ini," katanya.
Guna mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, Seno meminta Dinas PUPKP segera menyelesaikan seluruh lelang pekerjaan fisik pada triwulan pertama 2018 dan menyelesaikan pekerjaan fisik pada triwulan ketiga.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPKP Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan pekerjaan fisik pada tahun ini sudah selesai sekitar 87 persen, bahkan sejumlah pekerjaan yang putus kontrak pada 2016 sudah ada yang dapat dituntaskan.
"Tetapi masih ada pekerjaan pembangunan gedung Kantor Inspektorat yang baru mencapai 60 persen. Pekerjaan yang sulit adalah memasang lift. Namun, kami tetap optimistis seluruh pekerjaan bisa diselesaikan pada Desember," kata Agus.
(E013)
Berita Lainnya
Komisi A DPRD DIY dukung pemda tingkatkan anggaran kampung tangguh bencana
Selasa, 7 Mei 2024 12:12 Wib
Hari Buruh 2024, Eko Suwanto desak pemda naikkan UMP DIY agar buruh lebih sejahtera
Kamis, 2 Mei 2024 22:38 Wib
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto komitmen tingkatkan kesejahteraan guru
Kamis, 2 Mei 2024 22:34 Wib
Eko Suwanto ajak aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kebangsaan
Kamis, 2 Mei 2024 22:21 Wib
DPRD Kulon Progo meminta pemerintah evaluasi pembangunan exit tol YIA
Minggu, 28 April 2024 20:03 Wib
Gapoktan Sumber Makmur Kulon Progo membudidayakan benih bawang merah
Minggu, 28 April 2024 20:00 Wib
Banggar DPRD Kulon Progo mendorong pemkab inovatif turunkan kemiskinan
Sabtu, 27 April 2024 11:51 Wib
KPU DIY: Penetapan caleg terpilih tunggu BRPK dari MK
Jumat, 26 April 2024 2:55 Wib