Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Seluas delapan hektare tanaman padi di Dusun Panjatan, Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diserang bakteri jenis "Xantomonas Orise" atau biasa disebut bakteri kresek, sehingga terancam gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan dari total lahan padi di Dusun Panjatan ada 45 hektare, ada delapan hektare yang terserang bakteri kresek.
"Kejadian ini sudah dilaporkan kepada kami sejak beberapa minggu terakhir jika ada serangan bakteri kresek," katanya.
Dia mengatakan daun tanaman padi mereka memerah dan mengering. Sehingga jika dibiarkan tanaman padi akan mengalami mati. Untuk menanggulangi bakteri tersebut tidak meluas hingga menyerang seluruh tanaman padi di desa pengkok, Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul dan DIY berupaya melakukan penyemprotan.
"Meski sudah sedikit terlambat,upaya ini tetap dilakukan supaya dapat mempertahankan tanaman padi milik petani," katanya.
Kepala UPTD BPTP Dinas Pertanian DIY Suparjono mengatakan pemilihan penanggulangan bakteri kresek menggunakan obat organik supaya mencegah timbulnya penyakit pada tanaman padi.
"Untuk penanggulangan bakteri kresek di Dusun Panjatan, kami menggunakan bahan organik," katanya.
Penggunaan organik ini menurut dia, karena jika menggunakan pestisida kimia mengandung resido yang tinggi dan dapat merusak kualitas padi.
"Diharapkan tetap tenang, dan telaten dalam menanggulangi bakteri. petani juga diminta untuk rutin memberikan laporan kepada dinas pertanian terkait perkembangan bakteri," katanya.
Terpisah, Petani asal Playen, Muji mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi serangan hama kresek dengan membuat obat dari vermentasi daun-daunan dan kotoran sapi. "Kami sudah buat, nanti tinggal menyemprotkan jika ditemukan indikasi," katanya.
Dikatakannya hama kresek memang sering kali menyerang tumbuhan padi yang berusaia diatas 50 hari. Sehingga sebaiknya petani mengantisipasi serangan hama tersebut. matinya jaringan tanaman yang ada di pinggir daun sehingga daun tampak kering di bagian pinggirnya.
"Memang agak sulit diantisipasi, namun jika disemprot obat bisa diatasi," katanya.
Berita Lainnya
Tanaman padi seluas 570 hektare di Kulon Progo diasuransikan
Kamis, 18 April 2024 14:43 Wib
Dinas Pertanian Gunungkidul mencatat luas panen padi 12.209 hektare
Jumat, 29 Maret 2024 22:48 Wib
Akibat banjir, ribuan hektare sawah di Jateng gagal panen
Rabu, 20 Maret 2024 7:48 Wib
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
PeaceSantren suarakan pesan damai via musik
Rabu, 13 Maret 2024 19:02 Wib
Produksi gabah di Kulon Progo Maret-April 24.412 ton
Selasa, 12 Maret 2024 18:46 Wib
Panen raya 560 ribu ton gabah kering di Demak, Jateng
Minggu, 10 Maret 2024 19:09 Wib