Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta memastikan pemberian imunisasi measles rubella tetap dilakukan meskipun pada saat ini tidak lagi dalam masa kampanye pemberian imunisasi tersebut.
"Imunisasi measles rubella (MR) menjadi imunisasi dasar lengkap yang diberikan kepada bayi dan `booster` untuk balita," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Yudiria Amelia di Yogyakarta, Rabu.
Imunisasi tersebut wajib diberikan kepada bayi mulai usia sembilan bulan dengan perulangan yang terjadwal yaitu usia 18 bulan dan pada saat duduk di kelas 1 SD.
Menurut dia, masyarakat di Kota Yogyakarta yang memiliki bayi maupun balita tetap mengakses dan memberikan imunisasi tersebut dan berharap tidak muncul kekhawatiran seperti yang terjadi di daerah lain.
Imunisasi tersebut, lanjut Yudiria, dapat diakses di seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Kota Yogyakarta baik di puskesmas maupun rumah sakit.
Salah satu warga Kota Yogyakarta, Kurnia Hidayah mengatakan, akan mengakses imunisasi MR saat anaknya berusia sembilan bulan karena imunisasi tersebut ditujukan untuk mencegah penyakit campak dan rubella.
"Sudah menjadi imunisasi wajib sehingga akan saya berikan ke anak," katanya.
Pada tahun lalu, Kota Yogyakarta menggelar kampanye pemberian imunisasi MR yang diberikan kepada seluruh anak hingga usia 16 tahun kurang dari satu hari.
Kampanye imunisasi MR ditujukan untuk mengeliminasi campak dan tercapainya pengendalian rubella pada 2020. Imunisasi dilakukan untuk menurunkan kasus campak, memutuskan rantai rubella dan menurunkan gejala atau sindrom rubella.
Campak dapat menyebabkan komplikasi penyakit yang serius, seperti radang paru, radang otak, buta, gizi buruk hingga kematian. Sedangkan rubella yang menyerang ibu hamil bisa memberikan dampak kepada bayi yang sedang dikandung.
Selain keguguran, bayi yang dikandung bisa mengalami kecacatan, misalnya kelainan jantung, kepala kecil yang menyebabkan perkembangan anak terhambat, gangguan mata sehingga bayi yang dilahirkan mengalami katarak, gangguan pendengaran hingga tuli dan bisu.
Berita Lainnya
Dinkes: 72.322 anak di Kota Yogyakarta menjadi sasaran imunisasi JE
Selasa, 27 Februari 2024 22:05 Wib
95 persen anak di Indonesia harus sudah imunisasi
Jumat, 9 Februari 2024 5:22 Wib
Dinkes Sleman lakukan Sub-PIN tetes polio
Jumat, 19 Januari 2024 18:25 Wib
Warga penolak imunisasi polio anak diedukasi
Kamis, 18 Januari 2024 18:33 Wib
Pemkab Sleman segera melakukan imunisasi polio
Kamis, 11 Januari 2024 19:39 Wib
Dinkes pastikan saat ini tidak ada kasus polio di Yogyakarta
Selasa, 9 Januari 2024 12:25 Wib
ASI dan imunisasi saling melengkapi, ungkap dokter
Selasa, 9 Januari 2024 8:57 Wib
Akademisi ciptakan aplikasi hasil pemeriksaan posyandu
Selasa, 11 Juli 2023 6:33 Wib