Bantul (Antaranews Jogja) - Kampung batik Giriloyo, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi proyek percontohan sentra kerajinan batik tulis pewarna alami di wilayah provinsi setempat.
"Sementara ini kita masih menggunakan ikon Imogiri, yaitu kampung Giriloyo Bantul sebagai 'pilot project' batik tulisnya," kata Kepala Bidang Kerajinan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY Polin Napitupulu di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, di DIY yang meliputi empat kabupaten dan satu kota, sebenarnya ada sentra kerajinan batik selain di Bantul, misalnya Gunung Kidul, tetapi Imogiri Bantul dinilai lebih tepat karena batik tulis pewarna alami menjadi ciri khas.
Ia mengatakan, sebagai upaya menggaungkan batik tulis Giriloyo menjadi proyek percontohan, maka Dekranasda DIY bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan batik akan mengadakan 'workshop' batik tulis dengan pewarnaan alami.
"Workshop akan dilaksanakan di Gazebo Kampung Batik Giriloyo dan di tiga lokasi IKM (industri kecil menengah) batik Giriloyo, yaitu Sri Kuncoro, Sekar Arum dan Berkah Lestari. Workshop akan digelar pada 5 dan 6 Oktober," katanya.
Menurut dia, workshop tersebut merupakan bagian dari serangkaian kegiatan Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2018, sebuah event dua tahunan yang diadakan DIY guna melestarian batik sebagai warisan budaya Indonesia.
Polin menjelaskan, perlunya proyek percontohan batik tulis agar terus berkembang di Yogyakarta itu karena sesuai fakta bahwa prosentase batik tulis dengan pewarna alami dengan pewarna kimia masih 10 persen banding 90 persen.
"Pewarnaan itu bisa kimia, bisa pewarnaan alami, dan kita sedang mengejar ke salah satu item yang ada unsur 'ekological'nya itu dan itu nanti lambat laun diharapkan semua termasuk para IKM batik itu menggunakan warna alami," katanya.
Menurut dia, pewarna alami untuk membatik itu bisa dibuat dengan bentuk pasta, 'powder' maupun cair, namun yang paling membutuhkan proses dan ketelitian adalah berbentuk cair karena harus mengolah atau merebus bahan.
"Itu sangat ribet, makanya kalau sudah ada satu sentra yang khusus membuat warna alami saya pikir pembatik kita tidak bingung membuat warna alami, apalagi ada satu IKM yang menyetor ke para pembatik, jadi yang batik urusi batik yang warna urusi warna," katanya.
Berita Lainnya
Dengan menulis praktik jurnal, rasa tak bahagia bisa sirna
Senin, 29 April 2024 5:37 Wib
Batu tulis berlapis disurvei UI-Balai Pelestarian Kebudayaan
Senin, 4 Maret 2024 5:01 Wib
Ibu Negara Korsel kunjungi flora-fauna di Istana Batu Tulis Bogor
Jumat, 8 September 2023 5:54 Wib
Desa Wisata Terbaik Wukirsari semakin kembangkan batik Giriloyo
Jumat, 16 Juni 2023 15:35 Wib
Dukungan Kemenkumham DIY untuk Indikasi Geografis Batik Tulis Nitik Yogyakarta di INACRAFT 2023
Jumat, 3 Maret 2023 14:59 Wib
549 pelamar tes tulis calon anggota PPS di Bantul dinyatakan lulus
Kamis, 12 Januari 2023 14:40 Wib
Bawaslu Bantul meluluskan 102 orang dari tes tulis panwaslu kecamatan
Rabu, 19 Oktober 2022 11:06 Wib
Dua perajin batik dibawa ke KTT G20
Senin, 3 Oktober 2022 7:22 Wib