43 mahasiswa Se-Indonesia lomba menyanyi keroncong Peksiminas 2018

id menyanyi keroncong

43 mahasiswa Se-Indonesia lomba menyanyi keroncong Peksiminas 2018

Lomba menyanyi keroncong Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XIV Tahun 2018 di ISI Yogyakarta, Kabupaten Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Sebanyak 43 mahasiswa dari perguruan tinggi seni se-Indonesia mengikuti kompetisi menyanyi dengan musik keroncong dalam rangka Pekan Seni Mahasiswa Nasional 2018 di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Kamis.
    
"Lomba menyanyi keroncong Peksiminas (Pekan Seni Mahasiswa Nasional) ini diikuti 43 peserta, mahasiswa putra-putri dari perguruan tinggi se-Indonesia," kata koordinator tangkai lomba menyanyi keroncong Peksiminas 2018, Kustap di ISI Yogyakarta, Kamis.
    
Menurut dia, 43 peserta lomba menyanyi keroncong tersebut merupakan finalis dari setiap provinsi di Tanah Air, tiap daerah maksimal mengirim wakil putra dan putri, namun ada beberapa daerah yang tidak mengirim wakil.
    
Ia menjelaskan, pada Kamis (18/10) semua peserta mempersembahkan nyanyian dengan lagu wajib Tanah Air ciptaan Kelly Puspito bagi peserta putri, sedangkan lagu wajib putra adalah Kidung Cinderamata ciptaan Inung Mulyadi.
    
"Kemudian menyanyi keroncong dengan lagu pilihan dilaksanakan pada Jumat (19/10). Lagu pilihan ini bebas, bisa keroncong atau langgam. Jadi hari ini semuanya menyanyikan lagu wajib," kata Kustap.
    
Menurut dia, dewan juri dalam lomba menyanyi keroncong ini berjumlah tiga orang yang diketuai Inung Mulyadi (pencipta lagu wajib putra), kemudian Nunung Nurjanah dan seorang lagi dari kalangan akademisi yaitu Singgih Sanjaya.
    
"Ada beberapa kriteria penilaian lomba, yaitu dari segi penampilan, teknik vokal dan intonasi, semua mempengaruhi. Untuk jumlah peserta dibanding tahun lalu, saya kurang tahu, tetapi perkiraannya hampir sama," katanya.
    
Pihaknya berharap, melalui lomba menyanyi keroncong ini bisa menumbuhkan minat generasi kaum muda dan menggeluti seni tersebut, selain itu seni keroncong dapat terdokumentasi dan makin dikenal generasi penerus bangsa.
    
"Minat keroncong bagi anak muda memang masih kurang, padahal sebenarnya kalau diolah bagus, sehingga lewat perguruan tinggi minat itu bisa terakomodasi. Dan ini arahnya ke industri kreatif jadi harus dikembangkan potensi kita," katanya.
    
Sementara itu, Ketua Umum Peksiminas XIV Tahun 2018 Anusapati mengatakan, Peksiminas merupakan event dua tahunan Kemenristekdikti dengan menunjuk Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) provinsi sebagai panitia penyelenggara.
    
"Ini agenda penting Kementerian, karena pekan seni ini merupakan suatu kegiatan yang bisa imbangi bagaimana mahasiswa itu tidak hanya pada penguasaan kompetensi pokok saja, tetapi juga pegembangan 'soft skill' bidang kesenian," katanya.