Wisata budaya di Yogyakarta diminati wisatawan mancanegara

id budaya

Wisata budaya di Yogyakarta diminati wisatawan mancanegara

Salah satu penampilan kelompok seni budaya pada pawai Pelangi Budaya Bumi Merapi 2018 di komplek Pemkab Sleman.(Foto Antara/Humas Sleman)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Wisata budaya yang selama ini sudah menjadi kekuatan pariwisata di DIY diperkirakan akan semakin diminati wisatawan mancanegara, khususnya wisata budaya yang mengutamakan pengalaman yang bisa dirasakan langsung wisatawan. 
   
“Ada tren terbaru dari wisatawan mancanegara yang datang ke DIY. Mereka semakin menyukai wisata yang bisa memberikan mereka pengalamam baru dengan mengetahui dan terlibat langsung dalam kehidupan masyarakat sehari-hari,” kata Ketua Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY Udhi Sudiyanto di Yogyakarta, Kamis.
   
Keterlibatan wisatawan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang bisa ditawarkan dalam sebuah paket wisata di antaranya, pengalaman menanam padi, memetik teh atau kopi dan kemudian memprosesnya menjadi minuman yang bisa dinikmati.
   
“Jenis wisata seperti itu sekarang sedang menjadi tren di kalangan wisatawan mancanegara sehingga perlu terus dikembangkan,” katanya.
   
Wisata budaya yang mengutamakan pengalaman tersebut perlu terus diolah dan disempurnakan sehingga jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY akan semakin meningkat.
   
“Apalagi, Indonesia menerima penghargaan dari Lonely Planet sebagai 10 besar negara yang direkomendasikan untuk dikunjungi pada 2019. Ini adalah anugerah sekaligus tantangan,” katanya.
   
Selain mengembangkan objek wisata budaya yang mengutamakan pengalaman, sejumlah objek wisata budaya yang sudah dikenal di antaranya Candi Prambanan dan Keraton Yogyakarta juga tetap menjadi tujuan yang tidak akan dilewatkan oleh wisatawan mancanegara.
   
“Hanya saja, di objek-objek wisata yang menjadi ‘higtlight’ tersebut juga tetap perlu pembenahan. Misalnya fasilitas toilet yang sesuai dengan standar internasional. Ini adalah tantangan yang harus bisa dijawab dengan baik,” katanya.
   
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan, keberadaan kawasan cagar budaya di Yogyakarta akan meningkatkan minat kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.
   
“Apalagi, kawasan cagar budaya yang ada terus ditata seperti Malioboro, Kotabaru dan Kotagede. Kawasan cagar budaya itu akan semakin menguatkan daya tarik wisata di Yogyakarta,” katanya.
   
Selain itu, lanjut dia, keberadaan kampung wisata juga akan menjadi daya tarik wisata di Yogyakarta karena menawarkan pengalaman langsung ke wisatawan tentang seluk beluk budaya di kampung.
   
“Yang perlu dikuatkan adalah unsur ekonomi kreatif kampung wisata. Wisatawan tidak hanya menikmati pengalaman merasakan kehidupan warga, tetapi bisa berbelanja aneka produk yang ditawarkan kampung wisata,” katanya.
   
Proses akreditasi kampung wisata yang sudah berjalan pada tahun ini dengan sasaran delapan kampung wisata juga akan dilanjutkan pada tahun depan sehingga seluruh kampung wisata di Yogyakarta, 17 kampung, terakreditasi.
   
Pada 2018, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menargetkan, total kunjungan wisatawan mencapai empat juta orang, dengan 400.000 di antaranya adalah wisatawan mancanegara.
   
“Untuk target 2019, akan ditetapkan berdasarkan pencapaian target tahun ini. Tentunya, jumlah wisatawan yang ditargetkan berkunjung ke Yogyakarta pada tahun depan akan lebih banyak lagi,” katanya.
(E013)
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024