Sleman (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, AKBP Rizky Ferdiansyah menegaskan pengamanan kampanye terbuka Pemilu 2109 akan dilakukan lebih kompleks di lokasi.
"Dalam kampanye terbuka akan dilakukan penebalan pengamanan, maka pengamanan dalam kampanye terbuka jauh akan lebih kompleks," kata Rizky Ferdiansyah di sela Apel Siaga Pengamanan Pemilu 2019 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Jumat.
Menurut dia, pengamanan juga akan dilakukan di titik kumpul massa atau simpatisan maupun jalan atau rute keberangkatan dan kepulangan peserta kampanye terbuka.
"Kami akan lebih tekankan untuk menempatkan anggota terutama di lokasi rawan gesekan. Ini untuk keamanan mereka sendiri, dan antisipasi agar tidak ada yang belok-belok," katanya.
Ia mengatakan, salah satu strategi lain untuk pengamanan adalah dengan menerapkan strategi rayon. Dimana dengan sistem rayon, jika terjadi kerusuhan di satu titik tertentu, maka pihak kepolisian tidak membutuhkan waktu lama untuk datang ke lokasi kejadian.
"Selain itu kami telah memetakan lokasi mana yang ada potensi gesekan dan di titik mana anggota disiagakan," katanya.
Rizky mengataakn, sistem rayon ini misalnya jika ada kejadian di wilayah Depok Barat, maka polsek-polsek terdekat akan merapat.
"Jika harus menunggu bantuan dari Polres bisa lama," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan pemetaan untuk menentukan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) rawan.
"Pemetaan kami untuk TPS rawan ada 12 titik dan banyak terfokus di Tambak Bayan, Babarsari, Depok. Karena di sana banyak mahasiswa dari luar daerah," katanya.
Selain itu pengamanan juga dilakukan di TPS khusus, yakni TPS yang berada di dalam Lapas.
"Baik itu Lapas Cebongan maupun Lapas Narkotika Pakem," katanya.***2***
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Kapolres Sleman : pengamanan kampanye terbuka dilakukan lebih kompleks
Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah . (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)
