Perajin Kulon Progo ekspor produk serat alam ke AS

id Kerajinan serat alam,Kulon Progo

Perajin Kulon Progo ekspor produk serat alam ke AS

Perajian serat alam di Kabupaten Kulon Progo memproduksi pelepah pisang menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi. Kerajian pelepah pisang diekspor ke Amerika Serikat. ANTARA/Sutarmi

Kulon Progo (ANTARA) - Perajin serat alam di Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengekspor produk serat alam dari pelepah pisang ke pasar di Amerika Serikat (AS).

Pemilik Thiwuk Craft Desa Sukoreno, Arif di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kerajinan serat alam di Kabupaten Bantul.

"Kami membuat kerajinan berdasarkan permintaan dari perusahaan yang bekerja sama dengan kami. Produk kerajinan serat alam paling banyak dijual ke Amerika," kata Arif.



Ia mengatakan produk kerajinan yang diproduksi berbahan baku pelepah pisang. Adapun produk yang dihasilkan mulai dari keranjang, kursi hingga tas tangan. Ia mendatangkan serat pelepah pisang dari Jawa Timur.

"Kerajinan dari serat pelepah pisang ini sangat diminati pasar di Amerika, khususnya kerajinan pelepah pisang. Keranjang ini digunakan untuk tempat pakaian hingga tempat pot tanaman," katanya.

Meski permintaan tinggi, Arif mengaku tidak berani ekspor sendiri. Ia mengaku lebih tenang dengan pihak ketiga untuk mengekspor produk kerajinannya.



Ia mengakui pihaknya sudah mendapat bimbingan teknis soal bagaimana cara mengekspor dari Dinas Perdagangan Kulon Progo. Adanya Bandara Internasional Yogyakarta membuka peluang seluas-luasnya bagi perajin untuk mengekspor langsung kerajinan yang mereka produksi.

"Kami sudah mendapat bimbingan cara ekspor dan mekanismenya. Tapi sementara ini, kami masih nyaman bekerja sama dengan pihak ketiga," katanya.

Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kulon Progo Bambang Tri Budi Harsono mengatakan Pemkab Kulon Progo memberikan kemudahan proses perizinan yang telah ada saat ini. Ia mengharapkan dapat meningkatkan nilai investasi sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran.

"Kami juga memberikan kemudahan perizinan meningkatkan ekspor produk lokal," kata Bambang Tri.