Pemkot: Aplikasi JSS Yogyakarta semakin interaktif

id JSS,jogja smart service, aplikasi,Yogyakarta

Pemkot: Aplikasi JSS Yogyakarta semakin interaktif

Ilustrasi -Aplikasi Jogja Smart Service (JSS) yang menjadi salah satu inovasi layanan Pemerintah Kota Yogyakarta. ANTARA/Eka A.R.

Sejak Januari hingga pertengahan Februari, sudah ada tambahan sekitar 8.000 pengguna baru JSS.

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan aplikasi Jogja Smart Service, salah satu inovasi pemkot setempat untuk memudahkan masyarakat menyampaikan keluhan, memperoleh layanan, dan informasi akan dibuat semakin interaktif dengan penambahan berbagai fitur.

“Kami sematkan tambahan fitur menggunakan GPS untuk mengetahui posisi kendaraan. Misalnya untuk kendaraan pemadam kebakaran dan mobil jenazah,” kata Kepala Seksi Pengembangan Smart City Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Pemkot Yogyakarta Joko Marwiyanto di Yogyakarta, Rabu.

Penambahan fitur yang terkoneksi dengan GPS tersebut, memungkinkan masyarakat yang memanfaatkan menu kegawatdaruratan di aplikasi JSS bisa mengetahui posisi terkini kendaraan pemadam kebakaran atau mobil jenazah.

“Banyak masyarakat yang bertanya-tanya sebenarnya kendaraan pemadam kebakaran atau mobil jenazah itu sudah sampai di mana. Apakah sudah dekat atau masih jauh. Melalui fitur baru ini, maka masyarakat bisa memantau pergerakan kendaraan,” katanya.

Baca juga: Polda DIY intensifkan penyuluhan di sekolah antisipasi klitih

Ia berharap, tambahan fitur baru tersebut semakin membuat masyarakat merasa nyaman menggunakan aplikasi JSS yang hingga saat ini sudah diunduh sekitar 38.000 pengguna.

Pada tahun ini, juga direncanakan tambahan fitur baru yang diharapkan membantu masyarakat untuk penanggulangan bencana dan meningkatkan derajat kesehatan warga. Fitur tersebut berupa informasi mengenai ketinggian dan kecepatan arus sungai, khususnya Sungai Winongo.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta dan mereka mengusulkan agar pantauan dilakukan di Sungai Winongo yang belum dilengkapi dengan alat pemantau,” katanya.

Di bidang kesehatan, fitur yang rencananya ditambahkan adalah suhu dan kualitas udara perkotaan yang berkorelasi dengan peningkatan potensi penyakit tertentu.

“Tambahan fitur tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk pesan di aplikasi JSS. Misalnya pada suhu udara dan kualitas udara tertentu, maka dimungkinkan timbulnya penyakit influenza. Contohnya seperti itu,” katanya.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Pemkot Yogyakarta Tri Hastono mengatakan pihaknya menyiapkan tim diseminasi informasi untuk menggencarkan sosialisasi terkait dengan aplikasi JSS dan kegunaannya.

“Tim ini mampu meningkatkan jumlah pengguna. Sejak Januari hingga pertengahan Februari, sudah ada tambahan sekitar 8.000 pengguna baru JSS,” katanya. Jumlah pengunduh baru rata-rata 70-100 orang per hari.

Baca juga: BMKG minta wisatawan waspadai gelombang tinggi laut selatan Yogyakarta

Hingga akhir Desember 2019 tercatat sekitar 30.000 pengguna JSS dan diharapkan pada akhir 2020, Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Pemkot Yogyakarta menargetkan jumlah pengguna JSS mencapai 70.000 pengguna.

“Pada tahap ini, masyarakat masih dalam tahap pengenalan aplikasi JSS dan ragam menu yang ditawarkan melalui aplikasi tersebut. Harapannya, masyarakat kemudian bisa mengimplementasikan atau memanfaatkan aplikasi tersebut,” katanya.

Dari 54 menu yang disediakan melalui aplikasi tersebut, sebagian besar masyarakat mengakses menu monitoring siswa yang menyediakan informasi mengenai kehadiran, tugas di sekolah, hingga hasil pembelajaran.

“Menu harga pasar juga menjadi favorit masyarakat,” katanya.
 

Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024