Pemkab Gunung Kidul masih tutup seluruh objek wisata

id Objek wisata,Gunung Kidul,COVID-19

Pemkab Gunung Kidul masih tutup seluruh objek wisata

Wisata Pantai Ngandong di Kabupaten Gunung Kidul. ANTARA/Sutarmi

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih menutup seluruh objek wisata hingga batas waktu yang belum ditentukan karena pandemi COVID-19, sehingga wisatawan diharapkan bersabar.

Seperti diketahui, pada Senin (25/5) atau hari Lebaran ke dua, ratusan wisatawan tetap memaksakan diri berkunjung ke sejumlah objek wisata pantai yang ada di wilayah ini.

"Hingga saat ini, objek wisata di Gunung Oidul masih belum dibuka," kata Sekretaris Dispar Gunung Kidul Harry Sukmono di Gunung Kidul, Selasa.

Ia mengatakan banyak warga yang berusaha masuk saat libur Lebaran, terutama di kawasan pantai. Sehingga, ia meminta petugas penjagaan di pintu masuk wisata ditingkatkan pada libur Lebaran ini.

Dispar juga menempatkan sejumlah pegawai ditempatkan di tiap Posko Penyekatan di perbatasan kabupaten. Mereka berkoordinasi dengan Polres Gunung Kidul sebagai pelaksana posko. Warga yang datang diingatkan agar tidak masuk ke lokasi wisata dan diminta berputar balik.

"Kami harus bertindak tegas supaya wisatawan ini tetap balik. Kami juga menutup jalan tikus yang berpotensi dilewati wisatawan. Kami juga berharap warga membantu menghalau wisatawan yang melewati daerah mereka," katanya.

Harry membantah adanya informasi mengenai pembukaan destinasi pada Juni mendatang. Sebab, hingga saat ini pihaknya masih memegang maklumat Kapolri tentang pencegahan COVID-19.

"Penutupan lokasi wisata yang sebagian besar merupakan wisata alam masih menunggu kebijakan dari pusat. Sehingga belum ada rencana dalam waktu dekat," katanya.

Sementara itu, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Surisdiyanto mengatakan ada sejumlah objek wisata pantai banyak dikunjungi wisatawan, seperti Pantai Indrayanti atau Pulang Sawal, Pantai Krakal, dan Pantai Sepanjang. Pengunjung melalui jalur tikus atau jalur alternatif yang banyak bisa dilalui.

"Mereka berasal dari wisatawan lokal dan wisatawan dari luar kota. Kami ajak bicara baik-baik, intinya mereka harus segera meninggalkan pantai karena belum boleh berkunjung," kata Surisdiyanto.


 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024