Luas tanam padi dan palawija di Gunung Kidul 55.782 hektare

id Luas tanam di Gunung Kidul,Gunung Kidul,Dinas Pertanian dan Pangan

Luas tanam padi dan palawija di Gunung Kidul 55.782 hektare

Tanam kedelai di Kabupaten Gunung Kidul (Foto ANTARA/HO-Dinas Pertanian dan Pangan)

Gunung Kidul (ANTARA) - Luas tanam padi dan palawija pada musim tanam kedua di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai 55.782 hektare dan diharapkan produksinya bagus, sehingga bisa mencukupi ketersediaan makanan masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Raharjo Yuwono di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan (DPP), luas lahan sawah 7.292 hektare.

Pada April dan Mei ada potensi bertambah 196 hektare di Kecamatan Ponjong dan satu hektare di Purwosari. Kemudian jenis padi gogo pada musim tanam kedua ada penambahan 1.456 hektare.

"Dari hasil monitoring lapangan, pertumbuhan padi bagus meskipun prediksi Badan Meteorologi (BMKG) meleset. Dua hari belakangan wilayah Kecamataan Purwosari sampai Tepus hujan seharian. Rongkop juga dilaporkan hujan dengan intensitas 60 ml," kata Raharjo.

Kemudian, luas tanam palawija pada musim tanam kedua di Gunung Kidul mencapai 38.703 hektare. Luas tanam jagung di musim tanam kedua 5.827 hektare, luas tanam kedelai di musim kedua 3.104 hektare.

“Insya Allah kondisi tanaman padi ada di daerah sumber air sedangkan palawija yang tergantung curah hujan jadi sudah sesuai edaran kepala Dinas Pertanian dan Pangan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul Bambang Wisnubroto mengatakan berdasarkan hasil monitoring lapangan pertumbuhan tanaman cukup bagus. Ancaman hama sejauh ini belum ada laporan dari petani.

“Hasil produksi tanaman pangan pada musim tanam kedua tahun ini bisa menjadi bahan pangan lokal di Gunung Kidul,” kata Bambang Wisnubroto.

Sementara itu, salah seorang petani di wilayah Kecamatan Patuk Marwoto mengatakan hujan dalam beberapa hari terakhir yang mengguyur Gunung Kidul menjadi penolong. Kecukupan kebutuhan air pada umur padi saat ini menjadi penentu hasil panen kedepan.

“Pada bulan puasa lalu masih hujan sehingga mampu merangsang pertumbuhan tanaman padi,” kata Marwoto.