Singapura (ANTARA) - Singapore Airlines berencana mengubah salah satu jet jumbo yang tidak dioperasikan menjadi restoran dan menawarkan makanan pesawat yang diantar ke rumah, sebagai inisiatif untuk menarik pelanggan yang belum dapat melakukan perjalanan karena pandemi COVID-19.
Maskapai itu juga akan menawarkan tur ke pusat pelatihan dan pengalaman simulasi penerbangan, tetapi membatalkan ide awal untuk mengikuti tren yang berkembang di Asia --untuk penerbangan wisata-- menyusul reaksi negatif terkait kesehatan lingkungan.
"Dengan COVID-19 yang secara drastis mengurangi jumlah penerbangan yang dioperasikan oleh SIA Group, kami telah menciptakan aktivitas unik yang memungkinkan kami untuk berinteraksi dengan penggemar dan pelanggan kami selama ini," kata CEO Singapore Airlines (SIA) Goh Choon Phong, Selasa.
Mereka yang ingin makan di dalam pesawat bertingkat ganda A380, pesawat penumpang terbesar di dunia, dapat memilih duduk di kelas kabin yang berbeda dan menu yang dirancang oleh koki internasional.
Pelanggan akan diberikan tas berisi suvenir, dan mereka yang menggunakan pakaian tradisional untuk bersantap akan mendapatkan hadiah tambahan.
Jika pelanggan memilih agar makanan pesawat dikirim ke rumah, mereka akan menerima video selamat datang, panduan tentang cara memanaskan dan menghidangkan hidangan, serta "daftar lagu yang disusun secara khusus untuk menciptakan kembali pengalaman di pesawat SIA", kata maskapai itu.
Tanpa memiliki jaringan domestik, maskapai penerbangan nasional Singapura itu secara finansial dihantam oleh pembatasan perjalanan internasional dan baru-baru ini memberhentikan sekitar seperlima stafnya.
Awal September, Thai Airways telah mengubah kafetaria kantor pusatnya di Bangkok menjadi restoran bertema maskapai penerbangan, dihiasi suku cadang dan kursi pesawat serta awak kabin berseragam lengkap.
Mengubah pesawat tua menjadi restoran bukanlah konsep baru, tetapi menggunakan pesawat aktif untuk tujuan tersebut menunjukkan tekanan finansial yang dialami maskapai penerbangan, dengan lalu lintas penumpang yang diperkirakan tidak akan kembali ke tingkat sebelum pandemi hingga tahun 2024.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Pesawat Saurya Airlines jatuh di Bandara Kathmandu, 18 orang meninggal dunia
Rabu, 24 Juli 2024 17:57 Wib
Satu penumpang meninggal, penerbangan Singapore Airlines turbulensi
Rabu, 22 Mei 2024 6:59 Wib
Garuda Indonesia-Singapura Airlines mendukung pengembangan pariwisata
Senin, 20 Mei 2024 19:19 Wib
KBRI selidiki kemungkinan WNI jadi korban pesawat JAL yang terbakar
Selasa, 2 Januari 2024 20:14 Wib
Insiden di Pesawat Turkish Airlines diselidiki
Senin, 17 Oktober 2022 6:57 Wib
Tak ada korban kecelakaan pesawat China Eastern selamat
Rabu, 23 Maret 2022 10:33 Wib
Kanada akan batalkan 15 persen penerbangan Januari 2022 akibat COVID-19
Jumat, 31 Desember 2021 12:53 Wib
Garuda membuka rute baru Palembang tujuan Yogyakarta dan Medan
Sabtu, 22 Agustus 2020 16:33 Wib