Pemkab Kulon Progo upayakan percepat pembangunan Jalur Bedah Menoreh

id Jalur Bedah Menoreh,Kulon Progo,DPUPKP Kulon Progo

Pemkab Kulon Progo upayakan percepat pembangunan Jalur Bedah Menoreh

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Gusdi Hartono. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengupayakan percepatan pembangunan Jalur Bedah Menoreh sepanjang 54 kilometer untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daya dukung pengembangan sektor pariwisata di kawasan Bukit Menoreh.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, Senin, mengatakan tahapan pembangunan jalan Bedah Menoreh masih dalam proses pengadaan tanah yang dilakukan oleh Dinas Pertanahan dan Tata Ruang.

"Saat ini, detail rencana teknis (DED) pembangunan jalur Bedah Menoreh sudah siap yang dibuat Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY," kata Gusdi.

Ia mengatakan tahapan pelaksanaan pembangunan Jalur Bedah Menoreh, yakni tahap pertama yang meliputi inventarisasi. Hasil inventarisasi, dari total panjang jalur Bedah Menoreh 54 kilometer, sekitar 50 persen merupakan jalan provinsi dan 50 persen berstatus jalan kabupaten. Jalan provinsi sudah siap karena lebar badan jalan sudah 14 meter dan aspalnya 5,5 meter.

"Yang belum siap adalah jalan kabupaten yang panjangnya sekitar 27 kilometer atau 50 persen dari panjang Jalur Bedah Menoreh," katanya.

Gusdi mengatakan saat ini, Pemkab Kulon Progo sedang mengupayakan pembebasan jalan kabupaten yang masuk Jalur Bedah Menoreh. Perencanaan dan pengadaan tanah itu menjadi kewenangan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang. Perencanaan pengadaan tanah sudah dimulai 2019 dan dilanjutkan tahun ini.

Anggaran untuk pembebasan lahan Jalur Bedah Menoreh direncanakan berasal dari dana keistimewaan. Karena dana keistimewaan milik lima kabupaten/kota di DIY, terkadang programnya tidak sesuai dengan harapan Pemkab Kulon Progo. Artinya kucuran anggarannya belum sesuai harapan.

"Kalau harapan Pemkab Kulon Progo selain proses perencanaan dan pengadaan tanah, harapannya juga ada proses pembangunan infrastrukturnya. Karena ada lahan di jalan kabupaten yang sudah siap untuk dibangun infrastruktur, hanya saja anggarannya belum ada," katanya.

Pembangunan jalur tersebut sudah dimulai sejak 2016. Sehingga, sudah ada beberapa bagian yang dapat dilintasi. Artinya beberapa bagian jalan sudah lebih bagus, lebar, dan halus. Namun, kata dia, beberapa jalanan masih dalam kondisi relatif sempit. Di Kabupaten Kulon Progo, 35 persen di antaranya merupakan pegunungan. Sementara itu, ada empat kecamatan di Kabupaten Kulon Progo yang menjadi tempat pembangunan jalur tersebut yakni Kecamatan Kokap, Girimulyo, Samigaluh, dan Kalibawang.

Pembangunan infrastruktur jalur Bedah Menoreh ini bertujuan untuk mempermudah akses wisatawan dapat berkunjung ke Candi Borobudur dari bandara baru.

Jalur Bedah Menoreh tersebut akan menyentuh desa-desa yang terdapat obyek wisata, antara lain ada Waduk Sermo, Kali Biru, Kedung Pedut, Gua Kiskendo, Sendratari Sugirwo Subali, Kebun Teh Tritis, Suroloyo, hingga Sendang Sono.

"Semangat pembangunan Jalan Bedah Menoreh adalah membedah kemiskinan, membedah budaya, hingga membedah pariwisata dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.