Bantul optimalkan potensi wisata dan aset dukung agrowisata Nawungan

id Nawungan

Bantul optimalkan potensi wisata dan aset dukung agrowisata Nawungan

Ruas jalan menghubungkan Bantul dengan Gunung Kidul di kawasan Nawungan, Desa Selopamioro, Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengoptimalkan potensi wisata alam maupun aset di kawasan Nawungan, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri guna mendukung pengembangan agrowisata wilayah perbukitan Nawungan itu.

"Potensi yang dimiliki Nawungan untuk menjadi kawasan agrowisata adalah aset jalan yang memadai dari Yogyakarta ke obyek wisata pantai di Gunung Kidul dan menjadi jalur ekonomis bagian selatan Bantul dan sekitarnya," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Yus Warseno di Bantul, Jumat.

Menurut dia, potensi aset lainnya adalah di wilayah Nawungan mempunyai rest area, spot melihat pemandangan sunset (matahari tenggelam) dan gemerlapnya lampu Kota Yogyakarta dan sekitarnya dari atas bukit pada waktu malam hari.

Selain itu, Nawungan yang merupakan kawasan pertanian, khususnya komoditas holtikultura bawang merah semi organik yang dikelola masyarakat petani, berdekatan dengan lokasi Pendidikan Pelatihan (Diklat) Sekolah Polisi Nasional (SPN) Selopamioro Yogyakarta.

"Kemudian dekat dengan obyek wisata sekitar, seperti Gua Cerme, Jembatan Gantung Pengkol, Desa Wisata Srikeminut, Selopamioro Adventurepark, Lembah Kedungjati, dan
wisata kuliner kopi panggang serta sejumlah obyek wisata lainnya," katanya.

Lahan bawang merah semi organik di kawasan Nawungan, Desa Selopamioro, Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Oleh karena itu, kata dia, konsep agrowisata Nawungan dilakukan dengan penggabungan empat fungsi, yaitu produksi, edukasi, wisata, dan konservasi agro. Fungsi produksi sebagai sentra produksi budidaya bawang merah 'Glowing' semi organik dengan seluas 140 hektare.

Kemudian fungsi edukasi sebagai pusat pendidikan lingkungan hidup serta pendidikan pertanian khususnya komoditas bawang merah semi organik, dan fungsi wisata sebagai kawasan wisata alam dengan Bukit Dermo sebagai pintu gerbang agrowisata dan panorama lahan bawang merah semi organik.

"Sedangkan fungsi konservasi agro sebagai kawasan pelestarian yang menggunakan media alami untuk pupuk dan agensia hayati, serta adanya embung yang bertujuan untuk mencegah terjadinya erosi pada lahan pertanian bawang merah semi organik," katanya.