Pengurus PRD deklarasi partai baru PRIMA usung visi politik sejahtera
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah Pengurus Pusat Partai Rakyat Demokratik (PRD) mendeklarasikan partai baru yang diberi nama Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Selasa, bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila.
Deklarator PRIMA, Agus Jabo Priyono, yang tahun lalu masih tercatat sebagai ketua umum PRD, mengatakan partai baru itu menawarkan visi politik kesejahteraan demi mewakili kelompok masyarakat kecil dan terpinggirkan.
“PRIMA, partainya rakyat biasa, lahir di tengah pusaran arus kehidupan bangsa yang keras, baik karena pandemi, masalah ekonomi yang semakin jauh dari prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan, polarisasi kehidupan berbangsa yang akut, dan hilangnya gagasan besar untuk membangun kehidupan yang adil, aman, dan damai,” kata Agus Jabo, yang memperkenalkan diri sebagai ketua umum PRIMA, di Jakarta, Selasa.
Terkait berbagai masalah bangsa itu, Agus Jabo mengatakan PRIMA menawarkan setidaknya sejumlah program kerja.
Pertama, PRIMA akan memperjuangkan reformasi perpajakan di Indonesia agar lebih berkeadilan. Kedua, PRIMA akan mendorong pemerintah memanfaatkan sumber daya untuk kemakmuran rakyat, terang Agus Jabo saat menyampaikan pidato politiknya.
Di samping itu, PRIMA juga akan mendorong kemandirian industri nasional, pembangunan sektor pertanian yang modern, serta penguatan usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) serta koperasi.
“Ketiga, menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang kuat dan berdikari, baik ekonomi, politik, maupun sosial budaya dengan sistem demokrasi partisipatif, pemerintahan bersih, dengan sumber daya yang unggul, setara, dan tidak lagi menjadi follower (pengikut, Red) bagi negara lain,” kata dia menambahkan.
Terakhir, PRIMA juga menghendaki Indonesia sebagai negara yang aktif menjaga perdamaian dunia.
Oleh karena itu, Agus Jabo, aktivis penentang Orde Baru, meminta dukungan seluruh rakyat Indonesia untuk mewujudkan program-program kerja partai, terutama nanti saat pemilihan umum (pemilu) 2024.
“Rakyat bisa memenangkan PRIMA untuk melakukan perubahan,” kata Agus.
Informasi dari laman resmi menerangkan PRIMA berdiri sejak 20 Juli 2020, diprakarsai oleh diprakarsai oleh PRD bersama sejumlah gerakan sosial, serikat buruh, aktivis/tokoh islam, pelaku usaha kecil dan menengah, kaum profesional, aktivis perempuan, dan anak-anak muda.
Menurut laman yang sama, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia telah mengesahkan PRIMA sebagai partai politik pada penghujung 2020.
Dalam laman itu, PRIMA menyebut pihaknya mengusung nilai-nilai kebangsaan, religius, dan kerakyatan sebagai dasar visi dan misi partai.
Berikut susunan pengurus PRIMA periode 2020-2025:
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) - R Gautama Wiranegara;
Ketua Umum - Agus Jabo Priyono;
Sekretaris Jenderal - Dominggus Oktavianus Kiik;
Bendahara Umum - Diena Charolin Mondong;
Wakil Ketua Umum - Alif Kamal, Maaruf Asli Bhakti, Wahida Baharuddin Upa;
Wakil Sekretaris Jenderal - Rini Hartono, Surya;
Wakil Bendahara Umum - Minaria Christyn Simarmata, Kelik Ismunanto;
Juru Bicara - Farhan Abdillah Dalimunthe, Rintis Yulianah, Samsudin Saman, Fentia Budiman, Arkialos Baho, Intan Nurbakti, Mesak Habary.
Deklarator PRIMA, Agus Jabo Priyono, yang tahun lalu masih tercatat sebagai ketua umum PRD, mengatakan partai baru itu menawarkan visi politik kesejahteraan demi mewakili kelompok masyarakat kecil dan terpinggirkan.
“PRIMA, partainya rakyat biasa, lahir di tengah pusaran arus kehidupan bangsa yang keras, baik karena pandemi, masalah ekonomi yang semakin jauh dari prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan, polarisasi kehidupan berbangsa yang akut, dan hilangnya gagasan besar untuk membangun kehidupan yang adil, aman, dan damai,” kata Agus Jabo, yang memperkenalkan diri sebagai ketua umum PRIMA, di Jakarta, Selasa.
Terkait berbagai masalah bangsa itu, Agus Jabo mengatakan PRIMA menawarkan setidaknya sejumlah program kerja.
Pertama, PRIMA akan memperjuangkan reformasi perpajakan di Indonesia agar lebih berkeadilan. Kedua, PRIMA akan mendorong pemerintah memanfaatkan sumber daya untuk kemakmuran rakyat, terang Agus Jabo saat menyampaikan pidato politiknya.
Di samping itu, PRIMA juga akan mendorong kemandirian industri nasional, pembangunan sektor pertanian yang modern, serta penguatan usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) serta koperasi.
“Ketiga, menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang kuat dan berdikari, baik ekonomi, politik, maupun sosial budaya dengan sistem demokrasi partisipatif, pemerintahan bersih, dengan sumber daya yang unggul, setara, dan tidak lagi menjadi follower (pengikut, Red) bagi negara lain,” kata dia menambahkan.
Terakhir, PRIMA juga menghendaki Indonesia sebagai negara yang aktif menjaga perdamaian dunia.
Oleh karena itu, Agus Jabo, aktivis penentang Orde Baru, meminta dukungan seluruh rakyat Indonesia untuk mewujudkan program-program kerja partai, terutama nanti saat pemilihan umum (pemilu) 2024.
“Rakyat bisa memenangkan PRIMA untuk melakukan perubahan,” kata Agus.
Informasi dari laman resmi menerangkan PRIMA berdiri sejak 20 Juli 2020, diprakarsai oleh diprakarsai oleh PRD bersama sejumlah gerakan sosial, serikat buruh, aktivis/tokoh islam, pelaku usaha kecil dan menengah, kaum profesional, aktivis perempuan, dan anak-anak muda.
Menurut laman yang sama, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia telah mengesahkan PRIMA sebagai partai politik pada penghujung 2020.
Dalam laman itu, PRIMA menyebut pihaknya mengusung nilai-nilai kebangsaan, religius, dan kerakyatan sebagai dasar visi dan misi partai.
Berikut susunan pengurus PRIMA periode 2020-2025:
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) - R Gautama Wiranegara;
Ketua Umum - Agus Jabo Priyono;
Sekretaris Jenderal - Dominggus Oktavianus Kiik;
Bendahara Umum - Diena Charolin Mondong;
Wakil Ketua Umum - Alif Kamal, Maaruf Asli Bhakti, Wahida Baharuddin Upa;
Wakil Sekretaris Jenderal - Rini Hartono, Surya;
Wakil Bendahara Umum - Minaria Christyn Simarmata, Kelik Ismunanto;
Juru Bicara - Farhan Abdillah Dalimunthe, Rintis Yulianah, Samsudin Saman, Fentia Budiman, Arkialos Baho, Intan Nurbakti, Mesak Habary.