TNI melakukan TMMD bekas rute gerilya Panglima Besar Sudirman

id Tmmd, tni bantu warga, tmmd rute sudirman, tmmd kediri

TNI melakukan TMMD bekas rute gerilya Panglima Besar Sudirman

Tangkapan layar personel TNI dan warga bekerja sama melaksanakan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di rute bekas gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman. ANTARA/Muhammad Zulfikar

Jakarta (ANTARA) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Komando Distrik Militer (Kodim) 0809/Kediri melaksanakan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) pada rute bekas gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman.

"Warga di sini menyampaikan lokasi ini dulunya merupakan rute Panglima Sudirman," kata Komandan Kodim (Dandim) 0809/Kediri Letkol Inf Rully Eko S melalui kanal YouTube TNI AD yang dipantau di Jakarta, Senin.

Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Kodim 0809/Kediri, kebenaran rute gerilya Jenderal Sudirman tersebut masih dua versi.

Pada 2021 Kodim 0809/Kediri melakukan TMMD ke-112 yang dipusatkan di Kecamatan Grogol, tepatnya di Desa Kalipang dengan sasaran utama pengaspalan jalan.

Sebelumnya, di lokasi yang sama juga pernah dilakukan TMMD, namun baru sebatas pengerasan. Pada 2021 pengerasan jalan dilakukan sejauh 3,7 kilometer tepatnya perbatasan Kediri dengan Kabupaten Nganjuk.

Di sekitar lokasi TMMD, kata dia, terdapat sebuah petunjuk yang menyebutkan rute gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman.

"Kalau kita lanjut sampai Nganjuk itu ada patung Sudirman termasuk tempat shalatnya," ujar dia.

Wakil Bupati Kediri Dewi Mariah Ulfa mengatakan dengan adanya TMMD, maka bisa mempercepat proses pembangunan daerah termasuk membuka konektivitas di daerah setempat.

"TMMD ini memperlancar program pertanian, wisata, pembangunan hingga UMKM masyarakat sekitar," kata Dewi.

Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang warga Dusun Kalipang, Dakim mengatakan dengan dibukanya akses jalan melalui program TMMD segala aktivitas warga setempat semakin mudah.

Sebelum TMMD dilakukan, warga terpaksa menelusuri jalan setapak untuk berbagai aktivitas terutama bertani. Kondisi itu semakin sulit apabila musim hujan tiba.

Kini, dengan dibukanya akses jalan tersebut, aneka hasil bumi milik warga setempat lebih mudah diangkut ke pusat kota untuk dijual.

"Dengan adanya jalan ini semua masyarakat senang," kata dia lagi.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024