Yogyakarta sebut tidak terima laporan KIPI vaksinasi penguat

id KIPI,vaksinasi booster,yogykarta,lansia

Yogyakarta sebut tidak terima laporan KIPI vaksinasi penguat

Dokumentasi - Vaksinasi booster untuk lansia di Kota Yogyakarta (17/1/22) (ANTARA/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta hingga saat ini tidak menerima laporan terkait kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang dialami penerima vaksin booster (penguat) sejak program tersebut digelar awal pekan lalu.

“Sejauh ini, kami tidak menerima laporan tersebut. Masih aman terkendali dan mudah-mudahan tidak ada KIPI,” kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah di Yogyakarta, Selasa.



Meskipun tidak ada laporan KIPI yang dialami penerima vaksin booster, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tetap menyiapkan langkah antisipasi di setiap kegiatan vaksinasi booster, sehingga bisa melakukan penanganan cepat jika ada penerima vaksin yang mengalami KIPI.

Langkah antisipasi tersebut adalah menyiapkan Tim KIPI dan ambulans di setiap kegiatan vaksinasi massal. Saat ini, vaksinasi booster di Kota Yogyakarta masih diprioritaskan untuk warga lanjut usia.

Lana menyebut masyarakat yang mengalami KIPI dapat menyampaikan laporan maksimal 30 hari sejak menerima suntikan.

“Jika mengalami KIPI, masyarakat bisa mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Bisa ke Puskesmas atau ke rumah sakit untuk mendapat asesmen dan penanganan yang sesuai,” katanya.

KIPI, lanjut dia, dapat dikategorikan menjadi KIPI ringan, sedang, hingga berat. “Sejak program vaksinasi dilakukan setahun lalu, kami tidak menerima laporan KIPI berat. Rata-rata adalah KIPI ringan, seperti nyeri di tempat suntikan, demam, pusing, dan ada juga yang merasa mual,” katanya.

Dalam kegiatan vaksinasi penguat, setiap penerima vaksin juga akan dibekali dengan parasetamol yang dapat diminum apabila mengalami gejala demam atau pusing.



Sedangkan dalam program vaksinasi penguat untuk lansia yang saat ini terus digencarkan, terkadang ditemui sejumlah kendala salah satunya kondisi tekanan darah lansia.

“Biasanya, saat dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum divaksin, diketahui banyak lansia yang mengalami tekanan darah tinggi. Jadi, perlu ditunggu beberapa saat hingga tekanan darah mereka turun dan memenuhi syarat untuk divaksin,” katanya.

Ia mengingatkan warga yang akan menjalani vaksinasi untuk selalu menjaga kondisi tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan istirahat cukup.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024