Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengintensifkan vaksinasi dan penyemprotan disinfektan di beberapa wilayah untuk mengendalikan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah itu agar tidak meluas.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto di Gunungkidul, Kamis, mengatakan jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah melakukan vaksinasi dan penyemprotan disinfektan di beberapa wilayah.
"Kami sedang mengupayakan segera pengadaan vaksin, sambil menunggu bantuan dari BBVet Wates dan Ditjen Peternakan Kementerian Pertanian," kata Heri Susanto.
Ia juga mengimbau kepada peternak menjaga kebersihan kandang dan selalu membersihkan diri sebelum menuju ke kandang yang lain.
"Kebersihan kadang dan lingkungan dapat mencegah meluasnya PMK," katanya.
Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan kasus penyakit mulut dan juku (PMK) di Kabupaten Gunungkidul terus mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan pendataan terbaru dari DPKH Kabupaten Gunungkidul, tercatat sebanyak 42 sapi mati dengan indikasi PMK dan 415 sapi lainnya dinyatakan sebagai suspek PMK.
"Penyebaran penyakit ini sudah ditemukan hampir di seluruh kapanewon," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan laporan yang kami terima, penyebaran PMK ini sudah hampir merata.
"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada peternak untuk segera melaporkan jika menemukan sapi yang sakit atau mati, agar kami dapat segera melakukan penanganan lebih lanjut,'' kata Wibawanti.
Lebih lanjut, Wibawanti mengatakan DPKH telah melakukan langkah penanganan dengan melakukan vaksinasi.
Hingga saat ini, sebanyak 375 dosis vaksin telah disalurkan kepada peternak sapi di daerah yang teridentifikasi terdampak PMK.
"Kami juga memberikan desinfektan untuk digunakan peternak dan mengimbau untuk meningkatkan kebersihan kandang sapi," katanya.
Dia mengatakan penerapan biosecurity sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Kami mengimbau agar peternak mencuci tangan sebelum dan setelah masuk ke kandang, mencuci baju yang digunakan setelah memeriksa sapi, serta memisahkan sapi yang sehat dari yang sakit.
"Dengan langkah-langkah pencegahan yang terus diperkuat, DPKH berharap bisa mengendalikan penyebaran PMK dan mengurangi jumlah sapi yang terinfeksi di wilayah Gunungkidul," katanya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Gunungkidul intensifkan vaksinasi kendalikan PMK meluas