Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendukung program Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yaitu Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU) dengan mengoptimalkan LRT Sumatera Selatan (Sumsel) agar menjadi moda transportasi pilihan masyarakat di Palembang.
“KAI mendukung program Kementerian Perhubungan yaitu GNKAU, khususnya di Kota Palembang melalui moda LRT Sumsel yang nyaman, tepat waktu, dan terjangkau,” kata VP Public Relations KAI (Persero) Joni Martinus dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Untuk itu KAI bersama Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) akan menyediakan area komersial di stasiun-stasiun dan menghadirkan beragam pedagang penyewa (tenant) untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan.
Selain itu KAI bersama BPKARSS akan menyediakan kartu berlangganan LRT Sumsel yang akan dibagikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), mahasiswa, dan pelajar agar menggunakan transportasi massal sebagai transportasi pilihan utama.
Kartu berlangganan tersebut juga telah terintegrasi dengan moda transportasi lainnya untuk kemudahan pelanggan dalam berpindah antar-moda, termasuk naik Bus Rapid Transit (BRT), dan angkutan kota (angkot) di Palembang.
"Hal ini juga merupakan bentuk dukungan KAI untuk mengoptimalkan angkutan massal yang ramah lingkungan sehingga mampu mengurangi kemacetan,” ujarnya.
Joni menyampaikan selama tiga tahun terakhir pelanggan LRT Sumsel terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 2021 total pelanggan LRT Sumsel sebanyak 1.598.665 pelanggan atau rata-rata 4.380 pelanggan per hari, naik 51,7 persen dibanding tahun 2020 sebanyak 1.053.492 pelanggan atau rata-rata 2.878 pelanggan per hari.
Adapun pada periode 1 Januari sampai 28 Februari 2022 rata-rata pelanggan LRT Sumsel mencapai 5.773 pelanggan per hari.
Panjang jalur LRT Sumsel mencapai 22,3 km dengan 13 stasiun yang melayani dari Stasiun Bandara hingga Stasiun DJKA. KAI mengoperasikan 88 perjalanan LRT Sumsel setiap harinya mulai pukul 06.00 sampai pukul 20.25 WIB dengan harga tiket Rp10 ribu untuk rute dari dan menuju stasiun Bandara dan Rp5 ribu untuk stasiun selain Bandara.
Untuk dapat menggunakan LRT Sumsel, pelanggan dapat menggunakan tiket manual (QR code) maupun non tunai berupa Kartu Uang Elektronik (KUE) dan LinkAja.
Ia menambahkan, untuk mencegah penyebaran COVID-19, penerapan protokol kesehatan saat naik LRT Sumsel diwajibkan menggunakan masker, menjaga jarak baik di ruang tunggu stasiun maupun di dalam LRT, dan mencuci tangan.
Di area stasiun di pintu masuk disiapkan tempat mencuci tangan sedangkan di dalam LRT tersedia hand sanitizer serta penyemprotan rutin stasiun maupun kereta.
Selain itu juga di beberapa stasiun LRT, pelanggan LRT diedukasi untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
"Sebagai operator LRT Sumsel, KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan," tutup Joni.