Reisa: Tiga strategi tingkatkan imunisasi anak

id Imunisasi dasar rutin,imunisasi dasar lengkap,imunisasi anak,hpv,pcv

Reisa: Tiga strategi tingkatkan imunisasi anak

Tangkapan layar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (30/5/2022). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro membeberkan bahwa pemerintah sudah menyiapkan tiga strategi penting guna mendorong imunisasi dasar lengkap pada anak-anak semakin meningkat.

“Mengingat betapa pentingnya imunisasi rutin ini, tentunya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menyusun tiga strategi untuk menggalakkan imunisasi rutin pada anak, guna memberikan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi ini,” kata Reisa dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Reisa menuturkan strategi pertama yang dilakukan adalah menambah tiga jenis imunisasi rutin pada anak menjadi 14 vaksin, setelah sebelumnya hanya 11 vaksin.

Penambahan tiga vaksin itu meliputi vaksin Rotavirus yang berfungsi untuk mencegah diare berat beserta komplikasi akibat virus Rota. Ada pula vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) yang berfungsi untuk mencegah penyakit seperti pneumonia.

Kemudian ada vaksin Human Papilloma Virus (HPV) untuk mencegah kanker serviks pada perempuan yang ditujukan untuk sasaran anak usia kelas 5 dan 6 SD, sebagai langkah mengurangi risiko angka kematian ibu dan anak.

Kedua, pemerintah mengikuti perkembangan zaman digitalisasi dengan membuat sebuah aplikasi bernama Sehat IndonesiaKu (ASIK) sebagai wadah untuk mencatat imunisasi pada anak yang setiap datanya akan terintegrasi masuk ke dalam PeduliLindungi.

Aplikasi itu akan membantu pencatatan vaksinasi pada anak menjadi lebih berkembang. Sehingga di masa depan, pemerintah daerah bisa dengan mudah mengetahui siapa saja anak yang belum diimunisasi.

“Jadi sudah tidak ada catatan manual di buku atau di kertas. Semuanya akan langsung dimasukkan ke ASIK. Nanti, bisa diberikan ke semua puskesmas dan dinas kesehatan supaya datanya juga ada di dinas kesehatan masing-masing dan ini penting sekali,” kata dia.

Sedangkan yang ketiga adalah belajar dari pengalaman memberikan vaksinasi COVID-19 pada anak. Lewat undangan pada aplikasi yang terintegrasi itu, anak akan mudah untuk mendapatkan 14 vaksin rutin itu.

Reisa menambahkan semua upaya itu adalah wujud kepedulian negara yang ingin melindungi anak dari terciptanya wabah baru ataupun penularan suatu penyakit.

Selain itu, Reisa juga menekankan bahwa imunisasi dasar lengkap sangat penting bagi anak. Sebab berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan sebanyak 1,7 juta bayi belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama periode 2019-2021 lalu.

Hal tersebut menempatkan anak ke dalam kondisi yang sangat rawan. Dengan demikian, Reisa mengimbau agar orang tua dapat segera mengajak anaknya untuk melakukan vaksinasi dan tumbuh dengan sehat.

“Kita harus benar-benar memberantas penyakit berbahaya ini. Dengan catatan sejarah yang sudah sebegitu banyaknya, saya rasa tidak perlu lagi para orang tua khawatir untuk menyertakan anaknya ke dalam program imunisasi,” ujar Reisa yang juga Duta Adaptasi Kebiasaan baru tersebut.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024