Kulon Progo (ANTARA) - Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta meluncurkan program pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam rangka mendukung percepatan pembangunan dan kemajuan di wilayah itu.
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Hubungan Internasional Sekolah Vokasi UGM Yogyakarta Wiryanta di Kulon Progo, Rabu mengatakan hubungan Sekolah Vokasi UGM dengan Pemkab Kulon Progo sudah lama terjalin sejak 2016 sampai saat ini.
Rata-rata dana yang dialokasikan ke Kulon Progo berkisar Rp1 miliar sampai Rp1,3 miliar per tahun yang digunakan untuk kegiatan kerja sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan dan desa.
"Kami berharap apa yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Sekolah Vokasi UGM menjadi trigger atau pemicu kegiatan lainnya di masing-masing kecamatan dan desa, sehingga membawa dampak kemajuan bagi Kulon Progo," kata Wiryanta.
Ia mengatakan Sekolah Vokasi UGM dengan Bappeda Kulon Progo bersepakat akan melakukan sinkronisasi program kegiatan sekolah vokasi dengan program masing-masing OPD di Kulon Progo. Sehingga sinergitas antara Sekolah Vokasi UGM dengan Pemkab Kulon Progo lebih terasa bagi masyarakat.
"Itu arah rencana ke depan dalam kerja sama ini," katanya.
Wiryanta mengatakan pada prinsipnya, Sekolah Vokasi UGM terbuka untuk bermitra dengan semua pihak, baik pemkab, komunitas dan juga semua.
"Kami membuka pintu kolaborasi seluas-luasnya dengan prinsip kolaborasi simbiosis mutualisme, saling memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, dan Indonesia," katanya.
Kepala Bappeda Kulon Progo Triyono mengatakan Pemkab Kulon Progo sangat menyambut 85 program pengabdian masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan membantu percepatan pembangunan di wilayah ini.
"Kami berharap adanya program pengabdian masyarakat ini akan menggerakkan roda perekonomian di Kulon Progo," katanya.
Selanjutnya, ia berharap program pengabdian masyarakat ini betul-betul memberikan nilai tambah dan kesejahteraan masyarakat Kulon Progo. Di mana, diketahui Kulon Progo ini memiliki Bandara Internasional Yogyakarta yang semestinya berkembang pesat.
"Di sisi lain, kami khawatir perkembangan dengan adanya bandara ini tidak kita siapkan sejak dini, masyarakat dikhawatirkan hanya sebagai objek, bukan subjek. Kami berharap Sekolah Vokasi UGM ini betul-betul bisa membawa masyarakat Kulon Progo siap dan bersama-sama menjadi subjek kemajuan dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta ini," katanya.
Triyono berharap OPD di Kulon Progo bersama Sekolah Vokasi UGM memberdayakan masyarakat dengan fasilitas sekolah vokasi ini.
"Fasilitas di Sekolah Vokasi UGM ini sangat luar biasa lengkap, sehingga OPD bisa kerja sama dalam memberdayakan masyarakat," ucapnya.
Berita Lainnya
Sinergi Sekolah Vokasi dan GIK UGM hadirkan Inovokasia 2024
Selasa, 10 September 2024 21:31 Wib
Kemendikbudristek-LPDP kembangkan potensi ekonomi daerah di tanah air
Minggu, 4 Agustus 2024 12:22 Wib
Kemendikbudristek ungkap 27 dokumen kebijakan jadi acuan daerah susun regulasi di Indonesia
Sabtu, 3 Agustus 2024 17:36 Wib
Mahasiswa UI bikin gim "Lodaya Conquest" lestarikan budaya Indonesia
Kamis, 1 Agustus 2024 13:27 Wib
Kemendikbudristek pertebal pendidikan karakter di LKP Indonesia
Rabu, 31 Juli 2024 6:33 Wib
Pemerintah: Penguatan kompetensi vokasi bantu kurangi kemiskinan di tanah air
Senin, 29 Juli 2024 14:16 Wib
Kemendikbudristek beberkan pencapaian pendidikan vokasi di Indonesia
Minggu, 28 Juli 2024 6:50 Wib
Kemendikbudristek memperkuat vokasi sebagai platform inovasi galakkan PDN di RI
Sabtu, 27 Juli 2024 1:17 Wib