Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membina 310 kelompok wanita tani dalam rangka menggerakkan masyarakat lebih produktif, sehingga memberdayakan ekonomi keluarga.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Minggu, mengatakan Kulon Progo telah menetapkan Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2021 tentang Gerakan Menanam Pangan di Pekarangan yang pelakunya adalah kelompok wanita tani (KWT).
"Sampai saat ini, jumlah KWT yang tumbuh sebanyak 310 kelompok. KWT ini akan selalu tumbuh dan kami berdayakan," kata Aris.
Baca juga: Kelompok tani di Kulon Progo peroleh bantuan traktor capung
Ia mengatakan gerakan pemberdayaan perempuan melalui KWT ini luar biasa dampaknya. Pemberdayaan mulai dari penanaman tanaman pangan di pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, mulai dari sayur-sayuran, umbi-umbian dan memelihara ayam untuk meningkatkan gizi.
Hasil panen untuk mencukupi kebutuhan keluarga, setelah berlebih, dijual ke pasar tani. KWT harus bisa melakukan agribisnis lokal.
"Kami juga melakukan pembinaan pengolahan hasil pertanian. Banyak produk yang diproduksi oleh KWT, mulai dari kripik dan berbagai makanan olahan lainnya," katanya.
Selain itu, DPP Kulon Progo melakukan pendampingan KWT dalam pemasaran. DPP Kulon Progo bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain, seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), Diskop-UKM, Dinas Kesehatan untuk pengolahan produk hingga pangan industri rumah tangga (PIRT).
"DPP Kulon Progo juga membantu pemasaran dengan membuka pasar tani. Dari 310 KWT, yang membuka pasar tani sebesar 70 KWT," katanya.
Menurut Aris, pemberdayaan KWT ini mendorong wanita berpikir ekonomi produktif, tidak hanya sekedar berkumpul.
"Mereka sudah berfikir, besok mengolah apa?, Besok menjual apa. Ini produktif sekali. Sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan mereka," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo Priyo Santoso meminta DPP Kulon Progo memberikan bantuan tanaman yang memiliki nilai jual tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka.
"Kami mengapresiasi pemberdayaan yang dilakukan DPP Kulon Progo, kami mengusulkan bantuan ditambah untuk komoditas yang memiliki nilai jual tinggi," katanya.
Baca juga: Bupati Sleman membuka Festival Gelar Produk Kelompok Wanita Tani
Baca juga: Pemkot Yogyakarta atur pembentukan kelembagaan untuk kelompok tani dan ikan