Oemah Budaya Bantul menggeliatkan kembali kesenian kampung setelah pandemi

id Kesenian kampung ,Oemah Budaya ,Kesenian masyarakat

Oemah Budaya Bantul menggeliatkan kembali kesenian kampung setelah pandemi

Salah satu kesenian yang ditampilkan dalam Kesenian Kampung di pelataran Oemah Budaya Larasati Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (13/8/2022) malam (ANTARA/HO-Oemah Budaya Larasati)

Bantul (ANTARA) - Oemah Budaya Larasati, Dusun Semail, Kelurahan Bangunharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali menggelar Pentas Kampung, sebagai upaya menggeliatkan kembali kesenian kampung setelah absen selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.

Pemilik Oemah Budaya Larasati, Rachmi Diyah Larasati di Bantul, Minggu, mengatakan, Pentas Kampung yang digelar di pelatarannya pada Sabtu (13/8) malam menampilkan sejumlah potensi seni budaya Dusun Semail yaitu tari-tarian, baik tradisional maupun tari kreasi baru, kesenian gejog lesung, drama rakyat, dan tetembangan.

"Pentas kampung merupakan salah satu pestanya warga Semail. Sangat menyenangkan sekali, setelah dua tahun absen karena pandemi, tahun ini masyarakat bisa kembali menggelar pentas kampung lagi," katanya.

Menurut dia, sejak didirikan 2017, Oemah Budaya Larasati konsisten menggelar pentas kampung sebagai bentuk unjuk potensi seni oleh masyarakat, beragam kegiatan dalam pentas kampung menjadi aktivitas rutin yang terus dilakukan.

"Itulah sebabnya, pentas kampung ini menjadi pestanya masyarakat. Ini momentum mereka untuk menunjukkan potensi seni yang ada di lingkungan mereka," katanya.

Rachmi mengatakan, pentas kampung merupakan agenda tahunan, sebagai penanda kelahiran komunitas yang berfokus pada kegiatan seni, budaya, dan pendidikan tersebut. Oemah Budaya berperan sebagai wadah kegiatan warga Semail yang berbasis pendidikan dan kebudayaan, terutama yang berkaitan dengan tradisi Nusantara, khususnya Jawa.

"Oemah Budaya Larasati menjadikan seluruh kegiatannya sebagai respons atas pola kehidupan masyarakat tersebut. Itulah kenapa, kesenian yang ditampilkan warga adalah kesenian yang dekat dengan mereka, seperti misalnya gejog lesung," katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY, Dwi Ratna Nurhajarini mengapresiasi pentas kampung yang digelar Oemah Budaya Larasati, karena nyaris semua pelaku kebudayaan ada di kampung, sehingga kegiatan tersebut dapat memaksimalkan segala potensi yang ada di lingkungan sekitarnya.

"Kekayaan budaya kampung sangat besar. Jika kekayaan ini diorganisasi dengan baik, jelas ini menjadi potensi yang luar biasa. Di sinilah letak pentingnya Oemah Budaya Larasati," katanya.

Sekretaris Dinas Kebudayaan Bantul Fauzan Mu'arifin mengatakan, upaya Oemah Budaya Larasati untuk merawat dan mengembangkan potensi budaya masyarakat Semail perlu diapresiasi, karena masyarakat dapat mewarisi tradisi dan budaya yang luar biasa luhur dan adiluhung.

"Tetapi mewarisi saja tidak cukup. Masyarakat juga harus mewariskan apa yang sudah diwariskan kepada mereka demi kemajuan peradaban kita bersama," katanya.